Stasiun Pertama di Magelang yang Kini Tinggal Sejarah

Stasiun Pertama di Magelang yang Kini Tinggal Sejarah

Stasiun Pertama di Magelang yang Kini Tinggal Sejarah-Magelang Je-facebook

Kejadian ini semakin mempengaruhi penggunaan kereta api sebagai sarana transportasi utama di daerah tersebut.

BACA JUGA:Rahasia Getuk Gondok Khas Magelang bisa tahan 7 Hari Tanpa Pengawet Buatan

Karena terus mengalami kerugian, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) terpaksa menutup jalur kereta api ini pada tahun 1976.

Setelah dinonaktifkan, sebuah gerbong kayu berkode CR dipajang di depan bekas stasiun ini sebagai tanda bahwa di tempat tersebut dahulu berdiri sebuah stasiun kereta api.

Pameran gerbong ini bertujuan untuk mengenang masa lalu stasiun tersebut.

Pada tahun 2011, gerbong CR tersebut dipindahkan ke Museum Kereta Api Ambarawa sebagai bagian dari pelestarian sejarah kereta api.

Saat ini, bekas stasiun ini telah berubah fungsi menjadi Terminal Angkutan Kota Kebonpolo.

Bangunan stasiun yang dulunya menjadi titik pemberangkatan dan kedatangan penumpang kini sudah benar-benar lenyap, begitu juga dengan lintasan relnya.

BACA JUGA:8 Museum Magelang Punya Segudang Pelajaran Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi!

Hanya sedikit bagian yang masih bisa terlihat, sementara sebagian besar telah tertutup oleh tanah atau tertimbun oleh aspal jalan nasional.

Pada masa aktifnya, jalur kereta api dari Stasiun Tugu mengikuti rute ke arah utara, melewati kantor Samsat yang kini berdiri di lokasi tersebut.

Kemudian, jalur tersebut melintasi Jalan Tentara Pelajar di sisi barat, melewati perempatan Pingit, dan Jalan Magelang.

Selama perjalanan jalur kereta ini, terdapat beberapa stasiun kecil seperti stasiun Pingit, Kutu Dukug, Mlati, Beran, Pangukan, Medari, hingga Tempel.

Namun, dari semua stasiun tersebut, hanya Stasiun Tempel di Sleman, Yogyakarta, yang masih dapat ditemukan hingga saat ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: