Kisah Dibalik Pesona Gunung Tidar Magelang, Disebut Jadi Gunung Paling Angker dan Tempat Cari Pesugihan
Penampakan Gunung Tidar Magelang dari 'High View'-Instagram-gunung_tidar
Makam Kyai Sepanjang awalnya memiliki panjang 6 meter, namun setelah petilasan Syaikh Subakir dan Kyai Ismoyo dipugar, panjang makam Kyai Sepanjang diperpanjang satu meter sehingga totalnya menjadi 7 meter.
Untuk mencapai puncak Gunung Tidar, harus menaiki ratusan anak tangga yang ada disana, diperlukan waktu sekitar 30 menit.
Di sana, lingkungannya masih alami dengan pohon-pohon pinus dan berbagai tanaman lainnya.
Pada sekitar tahun 1960, Gunung Tidar mengalami penghijauan pertama kali, yang membuat Kota Magelang semakin hijau.
Di puncak Gunung Tidar terdapat sebuah lapangan luas dengan sebuah tugu berbentuk huruf "So" (dalam aksara Jawa) yang memiliki makna "Sopo Salah Seleh," yang berarti siapa yang bersalah sebaiknya mengakui kesalahannya.
BACA JUGA:Tuga Sa di Gunung Tidar Bukan Pakuning Tanah Jawa. Pemerhati Sejarah Magelang Mengungkap Alasannya….
Tugu ini menjadi simbol dari apa yang disebut sebagai "Pakune Tanah Jowo," yang diyakini menjaga kedamaian dan keamanan Pulau Jawa.
Selain makam Syaikh Subakir, ada juga makam lainnya yaitu makam Sang Hyang Ismoyo Jati, yang biasa disebut Kyai Semar.
Kyai Semar dianggap sebagai Pamomong Tanah Jawa dan memiliki legenda bahwa ia pernah menelan bumi yang tidak bisa dikeluarkan lagi, sehingga perutnya membuncit seperti orang hamil.
Makam Kyai Semar berbentuk kerucut berwarna kuning, dengan tulisan Jawa Hanacaraka di dasarnya dan disunduk dengan janur kuning di puncaknya.
Makam ini disebut Tumpeng Jejeg Sejati, yang mengajarkan tentang pentingnya tindakan yang benar (jejeg lakune) dan bersyukur kepada Tuhan yang memberi hidup (Allah).
Makam Kyai Semar dikelilingi oleh pagar tembok berbentuk persegi yang panjang dan lebar temboknya melambangkan jumlah 9, yang mengacu pada Wali Songo yang berjumlah 9 sebagai penyebar agama Islam.
Di dalam kompleks makam terdapat pohon jati yang sengaja dibiarkan tumbuh karena konon pohon jati tersebut tidak boleh ditebang sesuai dengan nama Sang Hyang Ismoyo Jati.
Lantai pemakaman Kyai Semar dikelilingi dengan kaca cermin sehingga setiap orang yang berziarah dapat melihat wajahnya terlebih dahulu, apakah berbentuk hewan atau manusia.
Di atas makam, terdapat sebuah keris raksasa yang terbuat dari campuran logam kuningan dan dilapisi kain putih dalam posisi berdiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: