Serapan Anggaran BOKB Wonosobo Capai Rp6,7 Miliar

Serapan Anggaran BOKB Wonosobo Capai Rp6,7 Miliar

MATERI. Paparan materi evaluasi oleh Kepala DPPKB P3A, Dyah Retno di ruangan Mangunkusumo Setda Wonosobo baru-baru ini.-Mohammad Mukarom-magelangekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Serapan anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) Kabupaten Wonosobo berhasil terserap hingga 72,90 persen di tahun 2023.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB P3A) setempat targetkan realisasinya capai 98 persen di akhir tahun.

Kepala DPPKB P3A Wonosobo, Dyah Retno mengungkapkan serapan anggaran kabupaten telah mencapai Rp 6,7 miliar dari total bantuan yang diterima dari pemerintah pusat sebesar Rp 9,2 miliar di tahun ini.

BACA JUGA:Dua Kelompok Pemuda Ricuh, Jalan Wonosobo - Magelang Sempat Tersendat

Hal itu disampaikannya saat diwawancara seusai menggelar rapat evaluasi serapan anggaran serta evaluasi terkait implementasi kinerja yang menggunakan dana BOKB belum lama ini.

"Selain evaluasi serapan anggaran, kita juga rutin evaluasi sudah seberapa sih implementasi kinerja dinas," kata Dyah Retno kepada Wonosobo Ekspres baru-baru ini.

Dyah mengatakan, bantuannya tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik tahun 2023. Fokus penggunaannya menurut Dyah kali ini untuk pencegahan stunting di Wonosobo.

"Sesuai apa fokus pemerintah saat ini yaitu stunting. Maka BOKB kali ini khusus diperbanyak kepada program-program pencegahan stunting," terangnya.

BACA JUGA:Gelontorkan Rp7,4 Miliar, Wonosobo Lahirkan 192 Pelaku IKM Baru

Disebutkan, dana BOKB juga dipergunakan untuk menyelesaikan 17 indikator berdasarkan draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonosobo.

Dari 17 indikator, kata Dyah, untuk urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), 5 di antaranya belum tercapai secara optimal.

Meski begitu, Dyah Retno optimis bahwa pada akhir tahun ini 17 indikator keberhasilan PPKB di Wonosobo dapat tercapai semuanya.

"Dari 5 indikator yang belum selesai itu tidak banyak kok kekurangannya. Ada yang kurang 2 persen, 2,5 persen, dan ada juga yang butuh usaha keras yaitu masih kurang 30 persen," jelasnya.

Diketahui, Wonosobo kini menjadi salah satu daerah dengan penurunan angka stunting terbaik hingga berhasil mendapatkan bantuan insentif sebesar Rp 13 miliar yang diberikan langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres