PKL Seminggu, SMAN 1 Watumalang Wonosobo Belajar UMKM

PKL Seminggu, SMAN 1 Watumalang Wonosobo Belajar UMKM

PKL. Pelajar SMAN 1 Watumalang saat PKL di Bangsal Pasca Panen dan Pengelolaan Holtikultura, Desa Wonosroyo Wonosobo, Selasa (31/10) pagi.-Mohammad Mukarom-magelangekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Terdapat 6 orang pelajar dari SMAN 1 Watumalang Kabupaten Wonosobo menggelar kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) sejak 26 Oktober 2023 lusa kemarin.Fokus kegiatannnya, pelajar dibina untuk mengelola produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

PKL diagendakan secara kerjasama dengan kantor cabang Asosiasi UMKM Holtikultura Indonesia di Dusun Suruhan, Desa Wonosroyo Watumalang, Kabupaten Wonosobo dan akan berakhir pada Kamis, 2 November 2023 mendatang.

Pengurus asosiasi cabang Wonosobo, Miskam mengatakan, kegiatan PKL tersebut dilaksanakan di Bangsal Pasca Panen dan Pengelolaan Holtikultura, Desa Wonosroyo Watumalang.

BACA JUGA:Emak-emak Curi Daging di Parkiran Pasar Wonosobo, Kini Jadi TO

"Pihak sekolah cukup sering mengirimkan muridnya untuk ikut kegiatan UMKM di bangsal kami. Kami sangat mengapresiasi karena kegiatan tersebut bagian dari penerapan kurikulum merdeka belajar," kata Miskam kepada Wonosobo Ekspres, Selasa (31/10).

Miskam menyebutkan, 6 pelajar SMAN 1 Watumalang itu telah mendapatkan pendampingan mulai dari cara tanam, panen, hingga mengelolanya menjadi produk yang akan diedarkan di pasaran.

"Kali ini fokusnya adalah pengelolaan pemanfaatan produk dari buah salak, pisang, dan buah nangka," ungkapnya.

Ia menyampaikan, pada hari pertama PKL siswa akan diajak menyaksikan dan terlibat langsung dalam tahap penanaman buah. Selanjutnya pada hari-hari berikutnya mereka juga turut serta tata cara merawat tumbuhannya, sekaligus cara memanennya.

BACA JUGA:Bensin Tumpah Picu Kebakaran di Wonosobo, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta

"Kebetulan kita punya lahan yang baru ditanami salak, ada yang sedang dalam proses pemeliharaan, dan ada juga yang sudah siap panen. Jadi mereka ini mengikuti semuanya," terangnya.

Selepas ikut panen buah-buahan, Miskam mengajak peserta PKL untuk melakukan penyortiran buah. Memisahkan, kira-kira mana saja buah yang dapat dijual basah dan mana yang dapat dijadikan sebagai produk kering atau produk vakum.

"Kalau untuk buah salak, mereka ikuti tahapannya dari awal sampai akhir ke pengemasan produk. Kalau untuk buah pisang dan nangka itu mereka langsung ke tahap pengemasan," terang Miskam.

Produk yang dihasilkan, yakni olahan kripik berbahan baku dari buah salak, pisang, dan buah nangka.

BACA JUGA:BRI Wonosobo Tebar Hadiah, Saryono Raih Mobil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres