Empat Insiden Sekaligus Terjadi di Wonosobo, Banjir hingga Kebakaran

Empat Insiden Sekaligus Terjadi di Wonosobo, Banjir hingga Kebakaran

KEPALA. Plt Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono.-Mohammad Mukarom-magelangekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Selama seharian penuh, BPBD Wonosobo mencatat ada 4 insiden yang terjadi pada Selasa (31/10) di sejumlah wilayah kecamatan.

Peristiwa tersebut ditemukan mulai dari bencana banjir, angin puting beliung, hingga tragedi kebakaran rumah huni dan tempat usaha milik warga di Kabupaten Wonosobo.

"Dalam sehari ada 4 kejadian. Kita musti siaga karena kita tidak bisa memprediksi kapan bencana itu datang, kita bisa mengimbau dan mengurangi resiko dari bencana itu sendiri," ungkap Plt Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono kepada Wonosobo Ekspres, Rabu (1/11).

BACA JUGA:RICUH! Pendukung Sepakbola Tarkam Turnamen Banser Cup Wonosobo Terlibat Aksi Saling Pukul

Disampaikan, untuk peristiwa banjir pada Selasa (31/10) kemarin dikabarkan melanda warga di Kampung Sarimulyo, Kelurahan Tawangsari Wonosobo sekira pukul 16.45 sore.

Di mana sebelumnya terdapat hujan begitu lebat selama dua jam dengan disertai angin kencang dan mengakibatkan sebuah pohon bambu roboh melintang di salah satu aliran sungai setempat.

Karena terjadi penyumbatan, air hujan meluap hingga bermuara ke pemukiman warga. Alhasil, sejumlah rumah di Kampung Sarimulyo Kelurahan Tawangsari terendam banjir kurang-lebih sedalam 40cm.

Ditambah lagi ada sebuah pipa PDAM terputus menyebabkan genangan volume air semakin meningkat. Akibatnya, sejumlah rumah huni milik warga terdampak.

BACA JUGA:Gegara TPA Ditutup Warga Wonosobo Ngamuk Lempar Sampah ke Kantor DLH

"Kita bersama relawan sudah bergotongroyong membersihkan sumbatan air di sungai, termasuk mengangkut tumbangan pohon bambu," ujarnya.

Pada waktu yang bersamaan, peristiwa banjir juga dialami oleh masyarakat di RT 02/RW 08, Dusun Banaran Kalierang Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Ada 3 rumah warga yang terendam banjir.

Bambang mengungkapkan, tragedi di Kecamatan Selomerto tersebut diakibatkan karena ada penyumbatan pada saluran irigasi, tepatnya di bawah jembatan kampung setempat yang membuat air semakin meluap sampai ke rumah penduduk.

"Penyumbatannya karena ada pohon bambu yang roboh dan juga ada ban mobil bekas yang membuat air tidak bisa mengalir lancar saat hujan besar," terangnya.

BACA JUGA:Emak-emak Curi Daging di Parkiran Pasar Wonosobo, Kini Jadi TO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres