Asal Usul Nasi Kuning dan Makna Nasi Kuning Yang Dianggap Sakral oleh Masyarakat Zaman Dulu
Nasi Kuning sebagai salah satu kuliner khas Indonesia -@CR COOK-screenshot youtube
Namun oleh para pendakwah Islam dimodifikasi, sehingga nasi kuning pada awal masuknya Islam dibuat untuk mengungkapkan rasa syukur atas rahmat dan nikmat yang telah dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa.
Di tradisi masyarakat Bali sendiri, nasi kuning masih dijadikan sebagai salah satu hidangan yang disajikan saat upacara adat keagamaan.
BACA JUGA:Gudeg Poncol Magelang, Kuliner Legendaris Kota Magelang Punya Cita Rasa Khas yang Wajib Dikunjungi
Hal ini karena warna kuning termasuk warna keramat bersama dengan warna hitam, merah, dan putih.
Sehingga nasi kuning sering disajikan pada saat perayaan hari Kuningan.
Sejarah nasi kuning yang erat kaitannya dengan memohon keselamatan dan juga rasa bersyukur, membuat nasi kuning sering disajikan pada saat perayaan-perayaan dimasa modern sekarang.
Seperti perayaan ulang tahun, peresmian gedung atau tempat tertentu, dan yang lainnya.
Nasi kuning biasanya disajikan dengan telur dadar yang dipotong kecil-kecil, abon, kering tempe, dan sejenis lalapan seperti timun, selada, tomat, dan yang lainnya.
BACA JUGA:Muh Harjadi Melalui Pokir Serahkan Bansos 362 Paket Sembako di Magelang Selatan
Saat ini nasi kuning sudah tersebar secara luas di Indonesia.
Berbagai resep nasi kuning juga sudah banyak ditemui dan mudah untuk dibuat.
Bahkan nasi kuning juga sudah dikenalkan ke luar negeri melalui acara-acara kenegaraan yang melibatkan pihak luar negeri.
Hal ini menunjukkan bahwa nasi kuning sebagai hidangan tradisional tetap eksis di era yang serba modern ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: