Menilik Petilasan Syekh Subakir di Gunung Tidar, Wisata Religi di Magelang

MAGELANGEKSPRES -- Magelang tidak ada habisnya menyajikan sejarah yang unik dan wisata yang memukau. Dari sejarah tersebut, kita dapat melihat buktinya hingga sekarang.

Bukti tersebut berupa bangunan maupun cerita yang berkembang dari mulut ke mulut masyarakat. 

Salah satu tempat di Magelang yang menjadi saksi dari perkembangan islam di Indonesia adalah Gunung Tidar. Gunung Tidar merupakan gunung yang berada di tengah Kota Magelang.

Ketinggian dari gunung ini sekitar 503 mdpl. Tidak pantas disebut gunung karena tidak menunjukkan tanda-tanda aktif, orang-orang biasa menyebut dengan Bukit Tidar.

Alih-alih dijadikan tempat mendaki, seringnya gunung ini dijadikan sebagai tempat ziarah bagi umat islam.

Umat islam khususnya NU mempunyai tradisi ziarah kubur untuk mengenang, mendoakan dan mengucapkan syukur karena adanya tokoh yang sangat berpengaruh.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Nongkrong Ternyaman di Dekat Candi Borobudur Magelang

Di Gunung Tidar, kita akan menemukan petilasan dari Syekh Subakir. Syekh Subakir adalah ulama dari salah satu tokoh yang berpengaruh dalam penyebaran agama islam di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. 

Kalau kamu mengenal penyebaran agama islam di Pulau Jawa pertama kali adalah Wali Songo, maka Syekh Subakir merupakan pendahulu dari mereka.

Istilahnya Syekh Subakir merupakan pembuka jalan bagi pendakwah agama islam setelahnya mengingat kuatnya godaan Jin di Pulau Jawa.

Syekh Subakir merupakan seorang ulama asal Persia yang diutus oleh khalifah Kesultanan Turki Ottoman, Sultan Muhammad I. Nama asli dari Syekh Subakir adalah Ali bin Syekh Baqir.

Selain memiliki kemampuan yang luar biasa sebagai pendakwah, Syekh Subakir merupakan sosok yang sakti mandraguna. 

Kesaktiannya tersebut yang membuatnya ditugaskan untuk menumpas jin di Pulau Jawa. Sulit bagi manusia untuk dapat bertahan hidup di pulau ini. Seringnya malah banyak yang meninggal secara tragis.

BACA JUGA:Sanggaluri Park Purbalingga: Wisata Edukasi Reptil dan Insect dan Banyak Wahana Menarik

Sumber: