Ingin Seperti di Desa, Warga Usulkan Pemkab Wonosobo Dirikan BUMKel
ASPIRASI. Warga kejiwan saat menyampaikan aspirasinya kepada Bupati Wonosobo di Pendopo Kabupaten, Senin (27/11) malam kemarin. -Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Sejumlah masyarakat kelurahan di Wonosobo mengeluh karena tidak adanya lembaga seperti halnya di desa.
Mereka mengusulkan kepada Bupati setempat untuk segera mendirikan Badan Usaha Milik Kelurahan (BUMKel).
Aspirasi tersebut disampaikan oleh Ketua RW Kelurahan Kejiwan kecamatan kota, Jamil. Ia mengatakan, keluhannya itu mewakili seluruh masyarakat khususnya bagi perangkat kelurahan.
BACA JUGA:Warga Sambat Bansos Tak Tepat Sasaran, Bupati Wonosobo Ngaku Tak Dikabari Saat Pendistribusian
"Saya tahu persis bagaimana kondisi keuangan di kelurahan. Sehingga mohon untuk ditindaklanjuti ya, Pak Bupati," kata Jamil di acara Jagongan Bersama Bupati di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Senin (27/11) malam.
Jamil menyebut, kelurahan di tempatnya itu sempat mendapatkan pengalokasian dana pada tahun 2019-2020 lalu. Namun sampai sekarang dana tersebut tak dirasakan lagi semenjak pandemi melanda.
"Kami itu juga kepengen seperti desa. Mereka ada BUMDesma, kalau kita kalau bisa dibuatkan lembaga serupa. Karena jujur, kelurahan tidak punya uang," ujarnya.
Ia juga mengusulkan, nantinya ada penyertaan modal untuk BUMKel. Sumbernya diambil dari pengembalian uang lelang tanah bengkok. Alokasinya 40 persen masuk ke kas daerah, sementara sisanya kembali ke kelurahan.
BACA JUGA:Sisi Keindahan Batu Angkruk Dieng: Destinasi Wisata Di Atas Awan Yang Menjadi Top View Di Wonosobo
"Terus saya pernah dengar juga, ada dana bantuan keuangan kabupaten. Nah ini barangkali juga bisa sebagai modal awal BUMKel," tandasnya.
Aspirasi tersebut disampaikan karena kondisi keuangan di kelurahan sangatlah memprihatinkan, meskipun Pemkab sendiri sudah berikan biaya operasional senilai Rp 50 juta pertahunnya.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, usulan tersebut akan dibawa ke forum rapat bersama jajarannya di kepemerintahan dalam waktu dekat ini.
Meski sudah ada biaya yang dialokasikan kepada kelurahan, Bupati sendiri mengakui bahwa keterbatasan anggaran akan membuat progres perkembangan di kelurahan jadi kurang maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres