Mahasiswa di Wonosobo Khawatir Pengembangan Infrastruktur Ancam Kelestarian Lingkungan

Mahasiswa di Wonosobo Khawatir Pengembangan Infrastruktur Ancam Kelestarian Lingkungan

INFRASTRUKTUR. Talk show tentang infrastruktur ramah lingkungan bersama para pakar, di halaman Kantor DPUPR Wonosobo, beberapa waktu lalu-MOHAMMAD MUKAROM-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES -- Seorang mahasiswa di Wonosobo, Syah Reza menyinggung soal penerapan konsep Kota Hijau dalam pengembangan akses menuju pariwisata daerah.

Ia khawatir, jika pembangunan tak dikaji secara matang, maka akan mengancam kelestarian lingkungan.

"Saya khawatir alam kita jadi korban dari pengembangan infrastruktur pariwisata. Kita tahu bahwa Wonosobo ini kan memiliki kekayaan alam yang berpotensi jadi kawasan wisata, terutama bagi pengelola wisata swasta atau perorangan," kata mahasiswa jurusan arsitektur Unsiq Wonosobo, Syah Reza saat hadir acara Hari Kebaktian PUPR, belakangan ini.

BACA JUGA:Pantauan Udara Arus Lalu Lintas Dieng Wonosobo Macet Total Jelang Libur Nataru

Menurut dia, pemerintah dan pihak-pihak yang bersangkutan dalam upaya pengembangan pariwisata dapat memperhatikan sejumlah pertimbangan.

Termasuk melihat Koefisien Daerah Hijau (KDH) dan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) saat perencanaannya.

"Infrastruktur itu kan perlu memperhatikan KDH dan KDB, serta harus sesuai dengan peraturan di kabupaten supaya alam tidak rusak karena pengembangan sektor pariwisata," tandasnya.

BACA JUGA:Hotel Horison Wonosobo Beri Promo hingga Rp800 Ribu

Syah Reza juga sempat meminta tanggapan dari pakar arsitektur yang dihadirkan pada sesi talk show bertema "Infrastruktur untuk Semua". Digelar di halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat.

Salah satu narasumber yang mengikuti kegiatan jarak jauh, Nirwana Yoga mengatakan, pemerintah kabupaten musti berani menyatakan komitmennya sebagai daerah atau kawasan Kota Hijau.

Karena menurut Nirwana, jika pemerintah berani menyatakan sikapnya, maka akan membentuk sebuah branding bagi sektor pariwisata di Kabupaten Wonosobo.

BACA JUGA:Prihatin! Kasus Penyebaran HIV Aids Ibu ke Anak di Wonosobo

Ditambah, dalam pengembangan infrastruktur untuk pariwisata, perlu lebih mengarah kepada konsep yang ramah lingkungan.

Kata dia, pemerintah harus berani menyatakan diri sebagai Kota Hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres