Mitos Air Terjun Kedung Kayang, Dari Suara Gamelan hingga Tragedi Bocah Hilang

Pemandangan air terjun Kedung Kayang dengan segala cerita mitosnya-Eric bonkhz-tangkap layar Google Maps
Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi anak ini mengenaskan dengan mengalami luka berupa cekikan dan cakaran.
3. Adanya monyet yang berkumpul di waktu tertentu
Pada waktu tertentu, para monyet di sekitar air terjun Kedung Kayang akan turun ke bawah dan berkumpul seolah sedang mengerumuni sesuatu.
Para monyet berkumpul biasanya pada hari Kamis wage dan Jumat kliwon pada bulan suro.
Para monyet ini biasanya berkumpul untuk memberi peringatan akan adanya bencana alam.
Bencana tersebut berkaitan dengan Gunung Merapi yang ada di dekat air terjun Kedung Kayang.
Pertanda ini biasanya pertanda bahwa Gunung Merapi akan meletus, sehingga warga diharapkan untuk hati hati dan waspada.
Itulah informasi mengenai mitos yang ada di air terjun Kedung Kayang.
Cerita mitos selalu memperkaya tradisi masyarakat yang ada di Indonesia.
Cerita mitos dapat kita jadikan sebagai cerita yang memberikan kita nilai-nilai kehidupan.
Percaya tidaknya itu tergantung pribadi, namun kita harus menghormati kebudayaan dan tradisi yang ada. Semoga informasi ini bermanfaat, terimakasih.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: