Disparbud Wonosobo Target Bisa Sumbangkan 7 Miliar Lebih ke Daerah
DIENG. Jalur kawasan Wisata Dieng via Patak Banteng Kejajar, Kabupaten Wonosobo. -Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo telah berlakukan penyesuaian harga tiket di sejumlah objek wisata.
Targetnya, sumbangan sektor pariwisata meningkatkan di tahun 2024, hingga capai 7 miliar lebih ke kas daerah.
Penyesuaian harga tiket tersebut semulanya berlaku semenjak 5 Januari lalu. Namun karena terdapat suatu kendala, akhirnya Disparbud baru bisa menetapkan tarif terbaru pada Senin (8 Januari 2024) kemarin.
BACA JUGA:Tiket Masuk Wisata di Wonosobo Mengalami Penyesuaian Tarif
Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo mengatakan, kebijakan tersebut sebagaimana yang dijelaskan di dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 11 tahun 2023, menggantikan Perda lama, nomor 4 tahun 2011.
Yang salah satu intinya yaitu terdapat penyesuaian tarif tiket wisata setelah merujuk pada Perda lama di 12 tahun lalu.
"Perda sudah keluar yang membahas tentang pajak dan retribusi, termasuk terkait penyesuaian harga tiket masuk wisata yang berkerjasama dengan pemerintah," kata Agus Wibowo saat dihubungi, Selasa (9/1) siang.
Agus menyebutkan, beberapa objek wisata yang mengalami peningkatan harga tiket di antaranya, Kawasan Waduk Wadaslintang, Kalianget, Tol Garung, Telaga Menjer, dan destinasi pemandian di Mangli.
BACA JUGA:Jumlah Perceraian ASN di Wonosobo Naik, Proses Mediasi Cenderung Sulit
Ia membeberkan, untuk tarif tiket Kawasan Waduk Wadaslintang kini sebesar Rp 10 ribu, dari yang sebelumnya hanya Rp 4 ribu. Lalu tarif masuk Kawasan Dieng, tepatnya di Tol Garung yang semula Rp 10 ribu, menjadi Rp 15 ribu.
Kemudian untuk kolam renang Mangli terdapat 2 tiket, terbagi yaitu pada saat weekdays, harganya menjadi Rp 10 ribu, dan weekend Rp 15 ribu.
Lalu di loket masuk Wisata Kalianget Kalianget semula Rp 2 ribu, kini menjadi Rp 5 ribu, dan terakhir di Telaga Menjer yang sebelumnya tiket hanya Rp 3 ribu, disesuaikan menjadi Rp 5 ribu.
"Tapi di Kalianget, yang wisata pemandian air dinginnya tetap, yaitu Rp 7 ribu. Kalau air panas dari Rp 7 ribu ke Rp 10 ribu. Ada arboretum tadinya belum ditarif, sekarang Rp 5 ribu meski itu masuk wilayah DLH ya," bebernya.
Bagi Agus, jika bicara soal APBD, ia menilai angkanya relatif masih jomplang. Atau hanya 20 persen, meski idealnya PAD dapat sumbang 40 persen dari total APBD, kalau ingin memajukan kabupaten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres