Kementan Ajak Petani Menggunakan Pestisida Nabati, Tingkatkan Produktivitas Beras dan Jagung
Kepala Badan penyuluh dan pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI Dedi Nursyamsi, saat membuka Training of Trainers (TOT) “Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional" secara daring, Senin, 19 Februari 2024-TANGKAPAN LAYAR-ZOOM
"Demikian pula dengan pestisida sebaiknya menggunakan pestisida nabati. Tidak merusak air, tanah, dan udara sehingga lingkungan dengan penggunaan pupuk dan pestisida organik akan membuat ph seimbang," ucapnya.
Dedi Nursyamsi menjelaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah melakukan gerakan Genta organik yaitu suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.
Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.
BACA JUGA:Kementan dan TNI Perkuat Sinergi, Mentan : Ketahanan Pangan Identik Dengan Ketahanan Negara
Menurutnya, salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik.
Dengan demikian, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.
Dedi Nursyamsi mengatakan penggunaan pestisida, agrokimia sangat tinggi dan berlebihan tentunya mengakibatkan banyak kerugian diantaranya mikroba mati, residu kimia tidak bisa di urai dan naiknya suhu atmosfir bumi.
“Solusi dari kenaikan harga pupuk, pestisida yaitu genta organik yang merupakan gerakan tani pro organik dengan memanfaatkan pupuk hayati, pupuk berimbang, pestisida nabati yang ramah lingkungan," pungkasnya. (*/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres