Kementan Ajak Petani Menggunakan Pestisida Nabati, Tingkatkan Produktivitas Beras dan Jagung

Kementan Ajak Petani Menggunakan Pestisida Nabati, Tingkatkan Produktivitas Beras dan Jagung

Kepala Badan penyuluh dan pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI Dedi Nursyamsi, saat membuka Training of Trainers (TOT) “Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional" secara daring, Senin, 19 Februari 2024-TANGKAPAN LAYAR-ZOOM

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Penggunan pestisida organik rupanya dapat memengaruhi peningkatan produksi beras yang signifikan. Produktivitas pangan menjadi penting saat ini, mengingat Indonesia akan sangat kesulitan bila impor beras.

Demikian disampaikan Kepala Badan penyuluh dan pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI Dedi Nursyamsi, saat membuka Training of Trainers (TOT) “Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional" secara daring, Senin, 19 Februari 2024.

Dedi juga mengajak, mengajak penyuluh pertanian dan petani untuk meningkatkan produktivitas pangan. Pasalnya, akhir-akhir ini produksi beras berkurang di Indonesia.

BACA JUGA:Pertanian Jawa Tengah Terdampak Banjir, Kementan Beri Bantuan

Di satu sisi, 3 negara produsen beras seperti India, Vietnam, dan Myanmar, menghasilkan beras untuk negara mereka sendiri.

"Oleh karenanya, Indonesia akan sangat sulit bisa impor beras meskipun punya uang, tapi belum tetu bisa impor beras untuk mencukupi kebutuhan beras di Indonesia," katanya.

Dedi menambahkan, penyuluh pertanian diharapkan dapat meningkatkan produktivitas beras dan jagung agar impor beras bisa diturunkan.

BACA JUGA:Tingkatkan Layanan Publik, Kementan Perkuat Tempat Uji Kompetensi

Caranya, lanjut dia, dengan sarana prasarana yang baik, seperti pupuk, irigasi, asuransi, dan perlakuan lainnya.

"Termasuk penggunaan pestisida organik. Ini menjadi penting bila kita ingin meningkatkan produktivitas pangan," ujarnya.

Petani juga diminta agar melakukan proses tanam di masa yang tepat. Selanjutnya, mampu menguasai teknik dan cara-cara proses yang benar.

"Tak kalah penting adalah menerapkan inovasi pada produksi bahan pokok seperti benih dan pupuk berkualitas," ungkapnya.

BACA JUGA:Kementan Latih Jutaan Petani dan Penyuluh, Tingkatkan Produktivitas Padi Musim Rendeng

Menurutnya, pupuk yang baik itu sebenarnya adalah pupuk organik. Sedangkan penggunaan pupuk kimia, mestinya dibatasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres