Hanya Sebulan Lebih, di Wonosobo Ditemukan 33 Kasus DBD

Hanya Sebulan Lebih, di Wonosobo Ditemukan 33 Kasus DBD

WAWANCARA. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Wonosobo, Heriyono ketika diwawancara. -Mohammad Mukarom-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo mencatat 33 kasus DBD hanya dalam rentang waktu sebulan. Itu semenjak Januari hingga pertengahan Februari 2024.

Jumlah penderita yang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun ini, tampaknya cukup tinggi ketimbang tahun 2023.

Dinkes menyebut, ada 49 temuan di sepanjang tahun lalu. Sementara di tahun ini yang notabene baru berjalan hampir dua bulan, sudah ada 33 kasus.

BACA JUGA:2 TPS di Wonosobo Gelar PSU, Partisipasi Pemilih Turun, Cek Angkanya

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Wonosobo, Heriyono SKM MM mengatakan, beberapa wilayah sudah menerima fasilitas penyemprotan fogging untuk membasmi bintik nyamuk serta mencegah perebakan masif.

"Beberapa tempat sudah di-fogging, yaitu di Kelurahan Kejiwan, Leksono, dan Ngalian. Sementara yang lain belum ada jadwal, menunggu perkembangan kasus yang ada," katanya melalui sambungan telepon, Senin (19/2).

Melihat catatan Dinkes, Heriyono mengungkapkan, kasus DBD mengalami fluktuasi semenjak beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2021 hanya ada 12 temuan. Lalu naik menjadi 95 kasus di tahun 2022. Dan, turun lagi di tahun 2023 yakni 49 terserang virus tersebut.

BACA JUGA:Delapan Ton Beras Bulog Ludes Diserbu Warga Temanggung

"Tahun 2024 sampai hari ini terpantau ada 33 laporan yang masuk," ujarnya.

Ia menjelaskan, gejala DBD yang harus diketahui sejak dini oleh masyarakat, apabila seseorang mulai merasakan suhu badan cukup tinggi dan tampak bintik-bintik merah pada kulit.

Manusia akan mudah terkena DBD jika daya tahan tubuhnya melemah.

Diilustrasikan, nyamuk berjenis aides aigepty menggigit seseorang yang sedang kurang sehat dan hinggap ke orang lain yang kemudian menyebabkan adanya DBD.

Masa inkubasi atau rentang waktu virus masuk sampai menjadi gejala relatif sangat singkat, hanya 7-10 hari saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres