Tidak Semua Tahu ! Inilah Hal berhubungan dengan Puasa Ramadhan yang Perlu Dimengerti!

Tidak Semua Tahu ! Inilah Hal berhubungan dengan Puasa Ramadhan yang Perlu Dimengerti!

Tidak Semua Tahu ! Inilah Hal berhubungan dengan Puasa Ramadhan yang Perlu Dimengerti!--

Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim mengeluarkan hadits ini dan keduanya menshahihkannya sebagaimana terdapat dalam Bulughul Marom karya Ibnu Hajar Al-Asqalani)

Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengakhirkan makan sahur.

Waktu makan sahur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diterangkan dalam hadits berikut ini.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Zaid pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, kemudian mereka berdiri untuk shalat. Anas bertanya pada Zaid, berapa jarak waktu antara makan sahur dengan waktu shalat. Jawab Zaid, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’” (HR. Bukhari, no. 1134 dan Muslim, no. 1097).

Bagaimana kalau ada makanan yang masih ada di mulut ketika azan Shubuh berkumandang?

BACA JUGA:3 Bekal Bulan Ramadhan yang Perlu Disiapkan Mulai Sekarang

Dalam Al-Majmu’ (6: 312), Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan,

“Kami katakan bahwa jika fajar terbit sedangkan makanan masih ada di mulut, maka hendaklah dimuntahkan dan ia boleh teruskan puasanya. Jika ia tetap menelannya padahal ia yakin telah masuk fajar, maka batallah puasanya.”

3. Boleh kumur-kumur saat puasa dan memasukkan air dalam hidung asal tidak berlebihan

Seseorang yang berwudhu dengan berkumur-kumur dan memasukan air dalam  hidung asal tidak berlebihan padahal dia puasa maka hal itu diperbolehkan. Dan hal itu tidak membatalkan puasa.

ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan,

“Adapun berkumur-kumur dan beristinsyaq (menghirup air dalam hidung) disyari’atkan (dibolehkan) bagi orang yang berpuasa dan hal ini disepakati oleh para ulama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat juga berkumur-kumur dan beristinsyaq ketika berpuasa. Akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan pada Laqith bin Shabirah,

وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا

“Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq (menghirup air dalam hidung) kecuali jika engkau berpuasa.” (HR. Abu Daud, no. 142; Tirmidzi, no. 788; An-Nasa’i, no. 114; Ibnu Majah, no. 448. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Yang dilarang saat puasa di sini adalah dari berlebih-lebihan ketika istinsyaq.” (Majmu’ah Al Fatawa, 25: 266)

4. Shalat tarawih selesai lebih dahulu atau sebelum imam  selesai maka tidak mendapat pahala shalat semalam suntuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: