Safar untuk Meraih Pahala, Niatkan Mencari Ridha Allah dan Perbanyak Doa

Safar untuk Meraih Pahala, Niatkan Mencari Ridha Allah dan Perbanyak Doa

Safar untuk Meraih Pahala, Niatkan Mencari Ridha Allah dan Perbanyak Doa--

Kalau sebelumnya mungkin ditempuh dalam waktu 9 jam, karena mesti transit di kota lain, akhirnya perjalanan tersebut memakan waktu hampir 24 jam.

BACA JUGA:Lailatul Qadar, Malam yang Ditunggu-tunggu Umat Muslim tapi Allah Merahasiakan Waktunya

Apalagi keadaan di dalam kendaraan, seperti kapal atau pesawat yang kurang menyenangkan karena kita tidak bisa tidur sebagaimana layaknya.

Badan tidak bisa direbahkan walaupun mata sudah ngantuk. Sungguh amat menyulitkan.

Dalam kondisi sulit dalam safar maka hendaklah kita pasrah pada Allah Ta'ala. Saat hati kita begitu pasra pada Allah maka saat itulah doa kita akan diijabahi.

Semakin lama seseorang bersafar, semakin dekat pula doa itu dikabulkan. Manfaatkanlah waktu ketika bersafar untuk banyak memohon segala kemudahan dari Allah Ta’ala.

Mintalah kemudahan dari-Nya atas urusan safarmu. Begitu pula mohonlah pada Allah agar dimudahkan dalam urusan dunia lainnya, begitu pula jangan lupakan yang utama doa agar diberi berbagai kemudahan dalam hisab di akhirat.

BACA JUGA:Memperbanyak Istighfar, Mencontoh Kebiasaan Rasulullah agar Menjadi Hamba yang Dicintai Allah

Jangan lupa doakan atas kebaikan diri, dijauhkan dari kejelekan diri, begitu pula doakan kebaikan bagi istri, anak, orang tua, kerabat dan saudara muslim lainnya.

Inilah dzikir saat safar yang bisa kita amalkan agar safar menjadi lebih berkah :

Jika sudah berada di atas kendaraan untuk melakukan perjalanan, hendaklah mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca,

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

“Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna  lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamun-qolibuun[1]. Allahumma innaa nas’aluka fii safarinaa hadza al birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.”

Artinya : Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali.

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini.

BACA JUGA:Ucapkan Salam Walaupun Rumah itu Kosong, Allah Menjamin Surga bagi Orang yang Membiasakan Salam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: