Bawaslu Kota Magelang Gelar Sosialisasi Pengawasan untuk Kelompok Marjinal

Bawaslu Kota Magelang Gelar Sosialisasi Pengawasan untuk Kelompok Marjinal

Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Partisipatif untuk Kelompok Marjinal-Hendri Saputra-Magelang Ekspres

MAGELANG UTARA, MAGELANGEKSPRES - Puluhan ojek online (ojol), buruh parkir, mahasiswa, komunitas marjinal seperti Kalandara dan kelompok pemerhati HIV/ AIDS di wilayah Kecamatan Magelang Utara mendapatkan sosialisasi terkait pengawasan Pemilu dari jajaran Bawaslu Kota Magelang.

Ketua Bawaslu Kota Magelang, Maludin Taufiq mengungkapkan pentingnya menggandeng kelompok marjinal karena dalam beberapa kali pesta demokrasi yang lalu pihaknya banyak mendapatkan laporan mengenai pelanggaran Pemilu, dalam hal ini yakni politik uang di kalangan masyarakat marjinal.

BACA JUGA:Kesenian Magelang Mendunia, Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur Bakal Lakukan Misi Kebudayaan ke Australia

‘’Pengetahuan yang minim, sosialisasi yang kurang efektif membuat masyarakat di bawah kurang mengenal regulasi Pemilu terlebih terkait larangan politik uang.Keberanian dari masyarakat untuk melaporkan pelanggaran baik terkait  proses tahapan Pemilu dan juga pelanggaran politik uang harus terus dibangun di Tengah-tengah masyarakat untuk menciptakan Pemilu yang bermartabat dan demokratis,” terang Maludin Taufiq, saat acara sosialisasi di New Kebon Tebu Resto, 17 April 2024.

Dirinya juga menerangkan Bawaslu Kota Magelang saat ini membuka kanal pelaporan “Posko Pengaduan Kawal Hak Pilih” yang bisa diakses melalui Instagram Bawaslu Kota Magelang @bawaslukotamagelang atau bisa melalui WhatsApp di 0895415585454.

‘’Selain itu, masyarakat bisa melaporkan melalui kantor sekretariat Panwaslucam di kantor kecamatan dan melalui pengawas tingkat kelurahan. Kemudahan akses ini akan merangsang masyarakat untuk melaporkan pelanggaran dalam proses Pemilu, dalam hal ini adalah proses pencocokan dan penelitian (Coklit) yang saat ini sedang dilaksanakan oleh jajaran KPU,’’ imbuhnya.

Ketua Bawaslu Kota Magelang menegaskan, saat ditemukan tindak politik uang besok, jajaran Bawaslu Kota Magelang juga terbuka menerima laporan dari masyarakat.

BACA JUGA:Gantikan AKBP Herlina, AKBP Dhanang Resmi Menjadi Kapolresta Magelang

Bahkan, tak ragu Ketua Bawaslu Kota Magelang mengajak perwakilan dari driver ojol, buruh parkir dan komunitas marjinal lainnya untuk berkomunikasi langsung dengan jajarannya di kantor sekretariat Bawaslu Kota Magelang.

Dengan menghadirkan narasumber pegiat Pemilu dari Akademi Pemilu dan Demokrasi Kota Magelang Endang Sri Rahayu A SE, memantik diskusi yang cukup hangat antara beberapa ojek online yang berbagi pengalamannya saat Pemilu lalu saat mereka mengetahui “money politic” bahkan sempat menerima uang dari timses salah satu paslon dan caleg di wilayahnya.

Fajar, salah satu ojek online dari Kelurahan Kedungsari mengaku pihaknya sempat menerima sejumlah uang dari caleg pada Pemilu kemarin.

Selain itu, Arif yang merupakan ASN di Kelurahan Kedungsari juga menanyakan terkait potensi pidana saat menemukan ASN yang terbukti tidak netral atau memihak salah satu calon dalam pemilihan kepala daerah mendatang.

Semua hal dikupas dan didiskusikan secara mendalam sehingga mendapatkan feedback yang baik antara kedua belah pihak.

BACA JUGA:Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, RSUD Tidar Kota Magelang Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar

Kedepan Panwascam Magelang Utara juga mewacanakan untuk memberikan sosialisasi terhadap kelompok disabilitas, pemilih pemula dan kelompok lainnya yang masih minim informasi terkait pengawasan kepemiluan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres