SPALD-S Jadi Solusi Atasi Stunting di Temanggung, Fokus Perbaiki Lingkungan

PAPARAN. Wabup Nadia Muna memberikan paparan di kantor DPRKPLH Kamis, 24 April 2025.-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Lingkungan yang tidak sehat masih menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka stunting di Kabupaten Temanggung.
Untuk itu, Pemkab Temanggung mendorong pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) sebagai langkah strategis untuk menekan angka stunting.
Wakil Bupati Temanggung, Nadia Muna, menyampaikan hal ini dalam pertemuan rencana program pembangunan SPALD-S di Kantor DPRKPLH, Kamis (kemarin).
BACA JUGA:Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang Beri Edukasi Pencegahan Stunting
BACA JUGA:Modus Baru Curi Motor: Tersangka Oleskan Sambal ke Mata Korban di Temanggung
Ia menekankan bahwa upaya penanganan stunting tidak cukup hanya dengan perbaikan gizi, tetapi juga harus dibarengi dengan pembenahan lingkungan.
“Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang kotor dan tercemar limbah, terutama dari buang air sembarangan, lebih rentan mengalami stunting. Maka, SPALD-S ini menjadi bagian penting dari solusi,” ujar Nadia.
Ia juga menyoroti pentingnya program jambanisasi yang sudah disosialisasikan kepada desa-desa.
BACA JUGA:Usai Dikukuhkan, Kades di Temanggung Diminta Serius Tangani Stunting
BACA JUGA:Nurofik Gantikan Nadia Muna di DPRD Temanggung, Resmi Dilantik Usai PAW
Koordinasi antar pihak—mulai dari desa, fasilitator, hingga dinas terkait—diharapkan mampu memastikan pembangunan jamban yang tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan maksimal oleh warga.
“Upaya menurunkan stunting tak hanya soal pemberian gizi, tetapi juga memastikan anak-anak tumbuh di lingkungan yang bersih dan sehat,” lanjutnya.
Selain meningkatkan kualitas sanitasi, jambanisasi juga disebut dapat menekan pencemaran bakteri E. coli yang kerap menghambat penyerapan gizi anak.
BACA JUGA:Pemkab Temanggung Konsentrasi Atasi Stunting
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: temanggung ekspres