Musim Kemarau, Pelaku Wisata Alam Kabupaten Magelang Diminta Lakukan Mitigasi dan Konservasi

Musim Kemarau, Pelaku Wisata Alam Kabupaten Magelang Diminta Lakukan Mitigasi dan Konservasi

KONFERENSI. Kadisparpora Kabupaten Magelang, Mulyanto (Tengah) dalam konferensi pers BTMX 2024 di Grand Artos Hotel Magelang.-Heni Agusningtiyas-Magelang Ekspres

MUNGKID, MAGELANGEKSPRES – Banyaknya destinasi wisata alam di Kabupaten Magelang mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) setempat dalam melakukan mitigasi bencana di daerah wisata.

”Destinasi wisata alam di Kabupaten Magelang memiliki panorama yang indah.

Tidak kalah dengan daerah lain. Namun di balik itu juga perlu adanya mitigasi bencana guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika memasuki bulan kemarau,” kata Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Mulyanto saat dihubungi, Kamis (8/8)

BACA JUGA:10 Wisata Alam di Magelang Ini Buka 24 Jam! Dari Spot Sunrise hingga Pendakian Gunung

Menurutnya mitigasi bencana di daerah wisata tidak dapat terlepas dari upaya konservasi yang dilakukan seperti penanaman pohon dan menjaga kelestarian alam dan ekosistemnya.

Ekosistem alam yang masih terjaga akan dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

”Kami bersama dengan komunitas dan pelaku wisata sudah banyak sekali melakukan kegiatan konservasi. Dan ini akan terus kami lakukan secara berkesinambungan,” lanjut Mulyanto.

Termasuk wisata air seperti rafting yang ada di Kabupaten Magelang melintasi Sungai Elo, menurutnya harus tetap dijaga kelestarian ekosistemnya.

Lebih dari itu, debit air saat kemarau yang cenderung mengalami penurunan, harus diantisipasi dengan membuat sebuah pedoman dan petunjuk baku supaya kegiatan rafting tetap berjalan dengan aman dan lancar.

BACA JUGA:BTMX 2024: Setelah 4 Tahun Vakum, Event Pariwisata Terbesar di Jateng Kembali Digelar

”Kita tentu berkolaborasi juga dengan Taman Nasional Gunung Merapi dan Merbabu. Karena hulu sungai ada disana. Kita konservasi hulunya. Disparpora ini bukan Superbody, tapi kita bagian dari holistik kolaboratif,” jelasnya.

Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang Edward Alfian mendorong pelaku wisata untuk menyusun sebuah SOP dalam mengantisipasi datangnya bencana di musim kemarau sehingga potensi bencana yang ada dapat termitigasi sedini mungkin.

”SOP harus kita buat terkait antisipasi bencana musim kemarau. Walaupun kita tidak menginginkan itu, tapi potensi yang ada harus termitigasi sedini mungkin sehingga aman dan citra pariwisata di Kabupaten Magelang tetap terjaga,” katanya.

Disarankan Edward, pengelola wisata dapat melibatkan Pokdarwis dan masyarakat sekitar guna mengantisipasi bencana yang datang di musim kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres