Marak Kasus Narkoba di Kota Magelang, Bambang Nuryanta Selaku Kepala Dinas Sosial Angkat Bicara

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Kasus Narkoba di Kota Magelang masih menjadi salah satu masalah yang serius dan marak terjadi.

Bukan tanpa alasan, berdasar keterangan yang disampaikan Didik Budi Karyanto selaku Koordinator Humas Lapas Magelang, kurang lebih 50 persen narapidana di lapasnya adalah kasus Narkoba.

Fenomena ini juga mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Sosial Kota Magelang Bambang Nuryanta yang ikut prihatin dengan banyaknya kasus narkoba di wilayahnya.

BACA JUGA:Kasus Narkoba Kabupaten Magelang Meningkat dari Tahun ke Tahun

Menurutnya bahwa hal ini terjadi karena beberapa faktor seperti pergaulan dan pengangguran.

"Kalau menurut saya faktor utama adalah faktor ekonomi, biasanya mereka cari cara instan untuk cepat mendapatkan uang, makanya jadi pengedar maupun kurir narkoba," terang Bambang Nuryanta.

"Pergaulan juga menjadi faktor penting, bagaimana seseorang memilih teman atau perkumpulan, karena terkadang sikap seseorang tergantung mereka bergaul sama siapa, cara memfilter bagaimana, bisa ikut hanyut dalam hal jelek atau bisa membatasi dirinya," imbuhnya.

Bambang juga menanyakan terkait siapa yang harus bertanggung jawab atas terjadinya fenomena ini.

BACA JUGA:Kurir Narkoba Asal Magelang dengan Nilai Rp5 Miliar Berhasil Dibekuk

"Menurut saya semua harus bertanggung jawab, baik masyarakat, aparat bahkan pemerintah daerah, semuanya harus saling terhubung bersama-sama," pungkasnya.

"Semua elemen harus saling bahu membahu dalam menangani kasus narkoba seperti ini," tambah Bambang Nuryanta.

Bukan hanya itu Bambang Nuryanta juga menyebut bahwa pengaruh bebasnya dalam berdagang.

"Sekarang kan sudah banyak yang pinter terkait jual beli narkoba, banyak yang jual secara online dan peredaran luas," ujar Bambang.

Menurut Bambang, solusi terkait ini selain semua elemen seperti aparat masyarakat dan pemerintah daerah, juga perlunya adanya edukasi terkait narkoba sejak usia dini, agar masyarakat paham dengan larangan dan sanksinya.

Sumber: magelang ekspres