Plt Bupati Wonosobo Gus Albar: Prevelensi PTM Capai 31,76 Persen

Plt Bupati Wonosobo Gus Albar: Prevelensi PTM Capai 31,76 Persen

PKD. Acara peluncuran Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kantor Kecamatan Mojotengah. -Agus Supriyadi-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM -Pelayanan kesehatan yang didekatkan kepada masyarakat atau yang disebut dengan transformasi layanan primer menjadi prioritas dalam mendukung pembangunan nasional.

Hal ini, sebagai upaya mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama dengan keberadaan model integrasi yang melibatkan struktur pemerintahan dan berbagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) seperti Posyandu dan PKK.

Plt Bupati Wonosobo, Gus Albar mengatakan layanan kesehatan terintegrasi merupakan upaya meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar, khususnya di wilayah pedesaan, serta menjawab berbagai tantangan kesehatan yang dihadapi, seperti prevalensi stunting dan penyakit tidak menular  yang masih tinggi.

BACA JUGA:Amankan Proses Pilkada, Polres Wonosobo Gandeng Tokoh Agama

"Prevelensi stunting, mencapai 29,2% pada 2023, serta prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi yang mencapai 31,76% di tahun yang sama," ungkapnya.

Menurutnya, integrasi berbagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), seperti Posyandu dan PKK, menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan peran kader kesehatan.

Posyandu Center of Excellent (CoE) diharapkan dapat memaksimalkan upaya deteksi dini dan edukasi kesehatan melalui kunjungan rumah terencana.

“Penyelenggaraan Pustu/PKD dan Posyandu ILP tidak hanya menjadi tanggung jawab dari sektor kesehatan, tetapi perlu dukungan dari semua sektor, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi,” terangnya.

BACA JUGA: 1.000 Siswa SMKN 1 Sukoharjo Wonosobo Dibekali Literasi Keuangan

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan Sulat mengingatkan pentingnya penerapan ILP di semua Pustu, PKD dan Posyandu di Wonosobo.

"Saat ini terdapat 60 dari 243 Pustu, PKD dan 530 dari 1.308 Posyandu di Wonosobo yang telah menerapkan ILP," bebernya.

Menurutnya, tanggung jawab penyelenggaraan Pustu, PKD dan Posyandu ILP,  menjadi tugas bersama lintas sektor, meliputi perangkat daerah, pemerintah desa, kader, dan masyarakat.

Sehingga, mampu memastikan pelaksanaan yang baik, mulai dari perencanaan sampai evaluasi program.

Sinergi antar pihak menjadi penting agar transformasi ini berjalan efektif dan penerapan ILP dapat terselenggara diseluruh wilayah di Kabupaten Wonosobo, sehingga masyarakat dapat menikmati akses layanan kesehatan yang lebih baik, dan mampu mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres