Ketua Komisi IV DPR RI : Program Pompanisasi Sangat Bermanfaat bagi Sukoharjo

Ketua Komisi IV DPR RI : Program Pompanisasi Sangat Bermanfaat bagi Sukoharjo

Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto saat kunjungan di lokasi pompanisasi Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (13/11/2024)--

SUKOHARJO, MAGELANGEKSPRES - Komisi IV DPR RI meninjau lokasi pompanisasi di Kabupaten SUKOHARJO. Dalam kunjungannya, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto mengatakan program pompanisasi Kementerian Pertanian (Kementan) sangat bermanfaat bagi masyarakat di SUKOHARJO.

“Alhamdulillah. Program pompanisasi sangat membantu masyarakat di SUKOHARJO. Yang tadinya tanam sekali, jadi 3 kali.” ucap Titiek Soeharto di lokasi pompanisasi Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten SUKOHARJO, Jawa Tengah pada Rabu (13/11/2024).

Ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Ia mengatakan perlunya peningkatan produksi melalui optimalisasi lahan dan peningkatan indeks pertanaman padi.

Titiek pun menegaskan perlunya ketersediaan air sebagai salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan produksi padi.

“Untuk memastikan pasokan air yang cukup maka diperlukan pengelolaan air yang baik melalui infrastruktur irigasi dengan memaksimalkan penggunaan pompa air. Salah satunya dengan program pompanisasi.” katanya.

Pada kesempatan itu, Ia bersama 17 anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan meninjau sejauhmana program pompanisasi dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian.


Ketua Komisi IV DPR RI, Program Pompanisasi Sangat Bermanfaat bagi Sukoharjo--

“Lokasi ini kami anggap relevan mengingat pada bulan Agustus 2024, Kabupaten Sukoharjo meraih penghargaan sebagai kabupaten dengan produktivitas tertinggi kedua nasional dari Kementerian Pertanian.” tuturnya.

Hal ini dibenarkan oleh Pj. Bupati Sukoharjo, Agus Santosa yang mengatakan Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu penyangga pangan di Jawa Tengah. Meskipun mempunyai luas wilayah terkecil kedua setelah Kabupaten Kudus.

“Pada Tahun 2023, realisasi produktivitas padi di angka 70,27 kwintal/ hektar. Dan produksi padi mencapai 348.736 ton. Sedangkan sampai dengan Oktober 2024, realisasi produktivitas padi mencapai 71,30 kw/ hektar,“ papar Agus.

Apabila produktivitas padi dapat dipertahankan sampai dengan akhir tahun 2024, Ia memperkirakan akan terjadi peningkatan produksi padi sebesar 24.610 ton di tahun 2024.

“Peningkatan produksi padi ini tentunya atas dukungan dari Kementerian Pertanian melalui kegiatan pompanisasi mendukung penambahan areal tanam (PAT),” jelasnya.

Ia menambahkan bantuan pompa air dan irigasi perpompaan telah berhasil meningkatkan Indeks Pertanaman padi di sawah tadah hujan maupun sawah irigasi sederhana.

Senada, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno menyampaikan tujuan pompanisasi dan irigasi perpompaan adalah meningkatkan ketersediaan air agar budidaya pertanian berjalan dengan lancar.

“Dengan tersedianya air, sudah berhasil meningkatkan Indeks Pertanaman (IP). Yang awalnya 2 kali dalam setahun, bisa ditingkatkan menjadi 3 kali dalam setahun,” kata Bagas.

Hadir mewakili Kementerian Pertanian (Kementan), Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Fadjry Djufry mengatakan siap mendukung peningkatan produktivitas pertanian melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian.

Di kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa pihaknya akan turun ke lapangan untuk mendukung percepatan swasembada pangan, khususnya beras. (Osi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: