Wacana Saham Masuk Kurikulum SD, Begini Respons Pendidik di Kota Magelang
PEMBELAJARAN. Siswa SD Negeri Potrobangsan 1 Kota Magelang tengah beraktivitas, kemarin.-HENDRI SAPUTRA-MAGELANG EKSPRES
Riderica menyatakan bahwa OJK juga berencana untuk mengadakan audiensi dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, guna membahas pelaksanaan kurikulum yang berkaitan dengan keuangan di institusi pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA:AIM Gelar FAS Tanamkan Jiwa Islam kepada Anak Usia Dini di Kota Magelang
"Kami mengharapkan agar materi ini dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan, dimulai dari tingkat pendidikan dasar, untuk memberikan pemahaman mengenai uang dan manajemen keuangan. Selain itu, penerapan ini juga perlu dilakukan di tingkat SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Dengan demikian, hal ini tidak hanya terbatas pada fakultas ekonomi dan bisnis, mengingat mereka sudah memiliki pengetahuan yang lebih mendalam," ujarnya.
Sejumlah pendidik di Kota Magelang, terutama di tingkat dasar pun merespons positif wacana itu.
Hanya saja, mereka berharap agar sebelum dilaksanakan, persiapan harus dilakukan sedetail mungkin, guna menghindari kebingungan di tingkat bawah.
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis di Magelang Dimulai, Disambut Kegembiraan Ribuan Siswa
"Perlu persiapan yang matang dan relevan dengan kondisi anak-anak. Karena terkait saham ini kan perlu banyak yang harus diperhatikan, seperti tenaga pendidiknya dan metode penyampaian materinya juga harus jelas," ujar Kepala SD Negeri Potrobangsan 1 Kota Magelang, Warni Lestari, Selasa, 7 Januari 2025.
Perempuan berusia 52 tahun tersebut berujar, relevansi dengan kondisi siswa di tingkat daerah juga mesti diperhatikan.
Sebab, setiap daerah, kata dia, punya kapasitas dan pemahaman yang berbeda, terutama di tingkat pendidikan dasar.
BACA JUGA:Event Planimaphoria, Ribuan Warga Datangi Terminal Tidar Kota Magelang
"SDM-nya bisa berbeda antara daerah yang satu dengan daerah lain. Nah, ini yang harus benar-benar diperhatikan," paparnya.
Selain itu, terkait kapasitas para siswa juga tidak boleh diabaikan.
Terlebih lagi, saham adalah hal yang baru sehingga banyak yang awam terkait pelajaran keuangan tersebut.
BACA JUGA:HK Gold Gelar Pameran Emas di Tengah Tren Harga yang Terus Naik
"Apakah mereka mampu untuk menangkap materi terkait pembelajaran saham dengan baik dan cepat, atau butuh proses adaptasi yang lama. Jangan sampai para murid terbebani dengan tambahan materi di dalam kurikulum," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres