Istri Wabup Purworejo, Raja Thifal Mazaya Izzati, Dilantik Jadi Ketua TP PKK, Siap Bawa Perubahan!

Istri Wabup Purworejo, Raja Thifal Mazaya Izzati, Dilantik Jadi Ketua TP PKK, Siap Bawa Perubahan!

KETUA TP PKK PURWOREJO. Raja Thifal Mazaya Izzati SIKom (dua dari kiri) dilantik sebagai Ketua TP PKK sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Purworejo periode 2025-2030 di semarang, kemarin.-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - Raja Thifal Mazaya Izzati SIKom dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Purworejo untuk periode 2025-2030.

Raja Thifal merupakan istri Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi.

Pelantikan ketua TP PKK kabupaten/kota se-Jawa Tengah berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (24/2), dipimpin ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin.

BACA JUGA:TP PKK Diminta Pertajam Orientasi Program

Ditemui usai pelantikan, Raja Thifal berkomitmen untuk mendukung program-program yang mensejahterakan masyarakat serta menjalankan berbagai program PKK. 

Ia menegaskan bahwa TP PKK akan terus mengoptimalkan program-program yang telah ada serta berinovasi agar setiap keluarga di Kabupaten Purworejo dapat merasakan dampak positif dari keberadaan TP PKK dan Posyandu.

"Alhamdulillah hari ini pelantikan sudah terlaksana dengan lancar, baik, semoga ke depan program-program PKK bisa dijalani dan bisa terlaksana dengan baik, sehingga Kabupaten Purworejo bisa lebih baik dan maju lagi," katanya.

BACA JUGA:Pemkab dan TP PKK Purworejo Terus Gaungkan Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun

Raja Thifal berharap, setelah pelantikan ini, program PKK bisa terlaksana di seluruh Kabupaten Purworejo dan semua anggota kader-kader PKK bisa aktif mengikuti, sehingga tujuan program-program PKK bisa tercapai dengan baik.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menyampaikan bahwa saat ini Jawa Tengah masih menghadapi berbagai permasalahan dan isu-isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian bersama.

Ia menyebutkan, pertama adalah kemiskinan yang berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, meski turun 9,58 persen, tapi secara jumlah masih butuh kerja keras dalam penurunannya.

BACA JUGA:Sukseskan Program Pemerintah, TP PKK Purworejo Gelar Lomba Dolalak

"Di antara mereka terdapat perempuan-perempuan yang terpaksa menjadi kepala keluarga dan dalam kondisi miskin. Demikian pula dengan stunting, dimana berdasarkan data SKI Tahun 2023 angka stunting kita masih berada pada angka 20,7 persen," ungkapnya.

Sementara terkait Posyandu, Nawal menjelaskan, ada enam standar pelayanan minimal yang mesti terpenuhi, yakni kesehatan, pendidikan, sosial, keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat, pekerjaan umum, dan perumahan rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: purworejo ekspres