Kelangkaan Pupuk Hingga Sulitnya Pasarkan Tembakau, Anggota DPRD Magelang Dicecar Petani

Kelangkaan Pupuk Hingga Sulitnya Pasarkan Tembakau, Anggota DPRD Magelang Dicecar Petani

BUKA BERSAMA. Ketua DPRD Kabupaten Magelang Sakir bersama Forkompimda dan warga Desa Gunungsari, Windusari menggelar buka bersama dan serap aspirasi masyarakat soal kelangkaan pupuk dan tembakau, kemarin.-DOKUMEN-MAGELANG EKSPRES

WINDUSARI, MAGELANGEKSPRES.ID - Kelangkaan pupuk dan kesulitan memasarkan produk tembakau masih dirasakan beberapa petani di Kabupaten Magelang.

Salah satu petani yang merasa kelangkaan pupuk adalah Teguh, warga Desa Gunungsari, Kecamatan Windusari.

Saat kegiatan kegiatan buka bersama dan serap aspirasi masyarakat bersama Forkopimda Kabupaten Magelang, Minggu (9/3) lalu ia mengeluhkan di forum itu tentang sulitnya mendapatkan pupuk.

BACA JUGA:Petani Tembakau di Magelang Panen Raya Tembakau

BACA JUGA:Buka Pasar Murah di Secang Magelang, Langsung Ludes Dalam Hitungan Jam

Selain pupuk, petani lainnya Mardiyo mengaku sekarang ini kesulitan memasarkan produk tembakau.

Termasuk juga virus kuning yang menyerang tanaman cabai, belum bisa dikendalikan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan menjawab keluhan petani tersebut.

BACA JUGA:Komitmen Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Abdul Aziz Sejahterakan Petani dan Peternak

BACA JUGA:Kereng, Kue Khas Lebaran di Magelang yang Berasa Manis dan Gurih

Menurut Romza alokasi pupuk tahun 2024 di Kabupaten Magelang khususnya pupuk Urea dan NPK jauh lebih banyak dibanding serapan yang diambil oleh petani di Kabupaten Magelang.

Tahun 2024 ketersediaan pupuk urea sebanyak 18.000 ton serapannya hanya 65 persen, sementara urea alokasi 14.000 ton serapannya hanya 77 persen.

"Artinya masih banyak pupuk yang belum terserap di tahun 2024," ungkap Romza.

BACA JUGA:Ketua DPRD Kabupaten Magelang Ajak Masyarakat Suarakan Hak Pilih Sesuai Hati Nurani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres