Petani Tembakau Temanggung Minta Bantuan Mesin Pengering Hadapi Kemarau Basah 2025

“Sangat dibutuhkan petani, apalagi di saat cuaca tidak menentu seperti saat ini,” tambahnya.

Namun jika bantuan mesin belum bisa diwujudkan karena keterbatasan anggaran, Dalhari menyarankan agar pemerintah setidaknya memberikan pelatihan pembuatan mesin pengering secara mandiri.

BACA JUGA:Mahasiswi Temanggung yang Hilang di Bengawan Solo Ditemukan Tewas Setelah Dua Hari Pencarian

Dengan pelatihan itu, petani bisa membangun alat sendiri dan tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah.

“Pemerintah harus ada terobosan terbaru. Jangan hanya menggelar pelatihan yang hasilnya tidak bisa langsung dirasakan petani. Kalau pelatihan bikin mesin pengering, manfaatnya jelas dan langsung terasa,” tegasnya.

Slamet, petani tembakau lainnya, juga menilai bahwa pelatihan dari pemerintah selama ini masih terlalu umum dan belum menyentuh teknologi pertanian yang aplikatif dan dibutuhkan langsung oleh petani.

BACA JUGA:Kopi Lokal Temanggung Didorong Mampu Menjadi Brand Terkemuka

"Pelatihan yang ada masih seputar budidaya dan pembuatan produk turunan tembakau. Belum menyentuh teknologi pertanian modern yang bisa lebih menguntungkan petani," ujarnya.

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah menghadirkan sentuhan teknologi di sektor pertanian tembakau.

Ketertinggalan teknologi menjadi salah satu hambatan utama bagi kesejahteraan petani saat ini.

BACA JUGA:Kisah Pilu Dusun Jumbleng Temanggung, Pemukiman Lenyap Usai Kelongsoran

“Kalau petani sudah menguasai teknologi pertanian, saya yakin mereka bisa lebih sejahtera,” tambah Slamet.

Ia juga menyoroti pentingnya peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) sebagai perpanjangan tangan pemerintah.

Menurutnya, kinerja PPL akan terlihat dari seberapa besar dampak positif yang dirasakan langsung oleh petani.

“Pemerintah sudah punya kepanjangan tangan seperti PPL. Nah, kinerja PPL itu akan terlihat nyata kalau petani benar-benar makin sejahtera,” ujarnya.

Sumber: temanggung ekspres