Ganti Karangan Bunga dengan Bibit Pohon di Hari Jadi Wonosobo, Wabup 'Lebih Bermanfaat'

Ganti Karangan Bunga dengan Bibit Pohon di Hari Jadi Wonosobo, Wabup 'Lebih Bermanfaat'

ILUSTRASI. Pemerintah Kabupaten Wonosobo, mengganti karangan bunga dengan pembagian bibit pohon di Hari Jadi Ke-200 Tahun Wonosobo-jcomp-FREEPIK

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, mengganti karangan bunga dengan pembagian bibit pohon di Hari Jadi Ke-200 Tahun Wonosobo.

Hal itu diutarakan oleh Wakil Bupati Wonosobo, Amir Husein, saat menghadiri Pisowanan Agung dalam Puncak Peringatan HUT Ke-200 Tahun di Alun-alun pada Kamis, (24/7).

Ujarnya kegiatan ini menjadi upaya bersama dalam mitigasi bencana mengingat Kabupaten Wonosobo merupakan daerah rawan bencana alam.

BACA JUGA:Puncak Hari Jadi ke-200 Wonosobo, Ada Aksi Memukau Tiga Penerjun Payung di Alun-alun

"Kita ubah untuk tahun ini dari karangan bunga dengan tanaman yang mungkin lebih bisa bermanfaat untuk masyarakat," terang Amir.

Pernyataan tersebut selaras dengan data dalam laman Dinas Kominfo Wonosobo, bahwa longsor menjadi bencana alam yang mendominasi di Wonosobo.

Ini dijelaskan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono, bahwa longsor telah terjadi di 103 titik lokasi pada sepanjang 9-17 Maret 2022.

BACA JUGA: Hari Jadi Wonosobo Ziarahi Makam Mbah Mun, Bupati Memiliki Kenangan Khusus

Tepatnya lokasi longsoran tersebut terjadi di Kecamatan Kepil, Sapuran, Kalibawang, Kaliwiro, Wadaslintang, Mojotengah, dan Garung dengan kerugian ditaksir hingga 2 miliar rupiah.

Sedangkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonosobo Tahun 2024 mengungkapkan bahwa bencana longsor telah terjadi di 12 Desa di Kecamatan Mojotengah dan Wonosobo, 10 Desa di Kecamatan Watumalang, 9 Desa di Kecamatan Kaliwiro dan Kejajar, 6 Desa di Kecamatan Kalikajar, 5 Desa di Kecamatan Sapuran, 4 Desa di Kecamatan Wadaslintang, 3 Desa di Kecamatan Selomerto dan Leksono, 2 Desa di Kecamatan Kertek, Sukoharjo dan Kalibawang, serta 1 Desa di Kecamatan Kepil.

BACA JUGA:Longsor Lahan Bengkok di Wonosobo Hantam Rumah Warga hingga Ambrol

Untuk itu Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengupayakan gerakan cinta Sungai Serayu dengan aksi pembersihan sisa pemotongan kayu hingga sampah dari hulu Dieng.

Selanjutnya pembentukan tim kesiapsiagaan bencana melalui relawan di 265 desa atau kelurahan menjadi upaya untuk mengidentifikasi potensi risiko bencana hingga pelatihan mitigasi bencana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: wonosobo ekspres

Berita Terkait