Dosen Untidar Dorong Budidaya Maggot dari Sampah Jadi Sumber Ekonomi

Dosen Untidar Dorong Budidaya Maggot dari Sampah Jadi Sumber Ekonomi

PENINJAUAN. Tim dosen Untidar saat meninjau operasional budidaya maggot dengan biopond.-DOKUMEN-MAGELANG EKSPRES

BANDONGAN, MAGELANGEKSPRES.ID - Persoalan sampah organik yang menumpuk di Kabupaten Magelang kini dicari jalan keluarnya.

Tim dosen Universitas Tidar (Untidar) menghadirkan program pengabdian masyarakat dengan membudidayakan maggot, larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF) yang dikenal ampuh mengurai sampah sekaligus bernilai ekonomi.

Ketua tim, Tri Retno Setiyawati, bersama Julian Anindito Wiatmoko dan Tri Puji Rahayu dari Fakultas Teknik dan Pertanian Untidar, menggandeng dua mitra.

BACA JUGA:Dosen Untidar Kenalkan Inovasi Nata de Tomato kepada KWT Permai Tani di Magelang

Yakni Omah Maggot Magelang di Tempuran dan Paguyuban Bank Sampah Kecamatan Bandongan.

Menurut Tri Retno, 60 persen dari 115 ton timbulan sampah harian di Kota dan Kabupaten Magelang berupa sampah organik.

Selama ini, pengelolaan hanya bertumpu pada TPA atau kompos yang hasilnya terbatas.

"Maggot bisa mengurai 5 kilogram sampah organik dalam 14 hari dan menghasilkan 1 kilogram maggot, ditambah pupuk kasgot,” ujarnya.

BACA JUGA:Tim Dosen Untidar Tingkatkan Kapasitas Fita Farm Lewat Urban Farming

Permintaan pasar pun tinggi, peternak lele dan nila di Magelang membutuhkan 3.800 kilogram maggot per minggu.

Namun kapasitas produksi mitra baru 150 kilogram.

"Ada kesenjangan 3.640 kilogram. Ini peluang besar jika produksi ditingkatkan,” jelasnya.

Melalui program ini, Untidar membangun 11 biopond baru diantaranya enam di Bandongan dan lima di Tempuran.

BACA JUGA:Eco Green Innovation: Dosen Untidar Dorong UMKM Kembangkan Wirausaha Hijau

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait