Gorong-gorong Sempit Jadi Penyebab Ibu dan Anak Meninggal di Kajoran Magelang

Gorong-gorong Sempit Jadi Penyebab Ibu dan Anak Meninggal di Kajoran Magelang

Air meluap ke jalan raya Kaliangkrik-Wonosobo tepatnya di Desa Sutopati akibat saluran drainase yang tidak seimbang dengan debit air.-TANGKAPAN LAYAR-FB

KAJORAN, MAGELANGEKSPRES.ID Warganet mendesak Pemkab Magelang segera memberikan solusi atas musibah tragis yang menimpa ibu dan anak di Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jumat 16 Mei 2025 siang.

Kedua korban ditemukan meninggal setelah terseret arus air yang meluap dari saluran drainase yang sempit di jalan tanjakan Dusun Nepen, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran.

Drainase yang sempit membuat air meluap dan mengalir deras di jalanan turunan itu.

BACA JUGA:Detik-detik Tragedi Ibu dan Anak Meninggal Terseret Arus Deras di Kajoran Magelang

Peristiwa memilukan itu merenggut nyawa DR (30) dan putrinya, B yang masih berusia lima tahun. Mereka adalah warga Desa Pulosaren, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.

Musibah ini mengundang perhatian banyak pihak. Di media sosial Facebook, akun @/Vredy Classic menganggap insiden ini terjadi karena buruknya infrastruktur drainase di Dusun Nepen.

Bahkan, ia menilai, tersumbatnya drainase sehingga mengakibatkan air meluap bukan kali ini saja terjadi.

BACA JUGA:Akselerasi Pembentukan Koperasi Merah Putih, Kementan Gandeng Penyuluh Pertanian

Ia menuliskan surat terbuka mendesak agar Pemerintah Kabupaten Magelang segera melakukan perbaikan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

“Ada korban jiwa ibu dan anak terseret banjir. Surat terbuka untuk bapak-bapak Pemerintah Kabupaten Magelang, silakan cek langsung lokasi dan bagaimana solusinya menangani. Perihal banjir sudah terjadi dari tahun ke tahun karena selokan terlalu kecil,” tulisnya.

Netizen lainnya @AyuLi** turut berkomentar agar warga melaporkan ke pihak Pemerintah Desa setempat.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Longsor Runtuhkan Satu Rumah di Borobudur Magelang

Jika tidak ada respons ia menyarankan agar laporan ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

“Kalau tidak ada tindakan DM ke Gubernur saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait