Konten Kekerasan Merebak di Media Sosial, DPMP4KB Kota Magelang Minta Orangtua Beri Pengawasan Ekstra Anak
EMPATI. Kabid PPPA DPMP4KB Kota Magelang, Amalia Ila Diastri meminta para orangtua untuk memberi pengawasan ekstra terhadap konten-konten digital kekerasan yang marak di media sosial belakangan ini.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Memanasnya konflik antara Iran dan Israel tidak hanya menimbulkan kekhawatiran global di bidang politik dan keamanan, tetapi juga memicu keresahan baru di ruang digital, terutama terkait keselamatan anak-anak.
Arus informasi dari wilayah konflik kini mudah diakses melalui media sosial, dan banyak di antaranya mengandung konten kekerasan yang tidak layak dilihat anak.
Gambar serangan udara, korban luka, hingga video tragedi kemanusiaan menyebar luas tanpa penyaring usia.
BACA JUGA:Hasil Razia Premanisme, Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Jadi Dominasi di Kota Magelang
Anak-anak yang tidak didampingi orang dewasa sangat rentan terpapar visual yang mengganggu perkembangan mental mereka.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, DPMP4KB Kota Magelang, Amalia Ila Diastri di kantornya, Selasa 24 Juni 2025.
Menurutnya, konsumsi informasi negatif secara terus-menerus bahkan bisa memengaruhi kestabilan emosi orang dewasa.
BACA JUGA:SMPN 12 Magelang Ciptakan Inovasi Andalas, Akhiri Bullying dan Kekerasan di Sekolah
Apalagi bagi anak-anak usia dini yang belum mampu membedakan antara fakta dan fiksi.
"Anak-anak belum bisa memilah mana yang nyata dan mana yang sekadar narasi atau rekayasa. Paparan konten kekerasan bisa mengganggu tumbuh kembangnya, terutama dari sisi psikologis," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap peran keluarga dalam menyaring setiap informasi.
BACA JUGA:Pola Asuh Tepat Pengaruhi Penurunan Kekerasan Terhadap Anak di Kota Magelang
Sebelum anak mengakses berita atau media sosial, orangtua perlu mengajak mereka berdiskusi tentang apa yang akan mereka lihat.
"Ini menjadi tameng awal bagi anak agar tidak salah persepsi terhadap konflik dan kekerasan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres