Gerakan Rabu Pon, Legislator Kota Magelang Mbak Nita Ungkap Cara Perempuan Menjadi Benteng Ketahanan Pangan

Gerakan Rabu Pon, Legislator Kota Magelang Mbak Nita Ungkap Cara Perempuan Menjadi Benteng Ketahanan Pangan

Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang, sekaligus Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Magelang, Hj Yunita Budi Chrissanni SH MKn saat menjadi nara sumber Rabu PON di Gedung Wanita, Kamis (18/9).-DOKUMEN-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang, Hj Yunita Budi Chrissanni SH MKn menegaskan ketahanan pangan merupakan kunci membangun generasi bebas stunting.

Hal itu ia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam sosialisasi RABU PON (Gerakan Ibu/Perempuan Menanam Pohon) di Gedung Wanita, Jalan Veteran, Kamis (18/9).

"Ketahanan pangan itu bukan sekadar ada beras di dapur, tetapi memastikan keluarga bisa mengakses makanan yang aman, bergizi, dan beragam setiap hari. Jika salah satu pilar runtuh, anak-anak kita akan menjadi korban," ujar Yunita.

BACA JUGA:Marjinugroho Ajak Warga Rusunawa Nglarangan Kota Magelang Kompak Atasi Sampah

Karena stunting muncul akibat kekurangan gizi kronis dan pola asuh yang tidak seimbang, perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Fkrasi PKB DPRD Kota Magelang ini menyebut keterlibatan perempuan sangat menentukan.

"Seorang ibu yang paham gizi akan menjadi benteng pertama. RABU PON memberi ruang agar para ibu berdaya, bukan hanya menanam pohon, tapi menanam harapan bagi masa depan anak-anak," ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Nita tersebut.

Yunita menilai, program RABU PON dapat mendorong keluarga memanfaatkan pekarangan. Sebab, kemandirian pangan lokal terbukti mampu mengurangi ketergantungan.

"Bayangkan jika setiap rumah punya satu pohon pisang atau kelor, itu bukan hanya menambah gizi, tapi juga tabungan kesehatan keluarga," imbuh politisi PKB ini.


Ketua TP PKK Ns Nanik Yunianti SKep bersama Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang Hj Yunita Budi Chrissanni SH MKn di sela aksi Rabu PON di Gedung Wanita, kemarin.-IST-MAGELANG EKSPRES

BACA JUGA:Pemkot dan DPRD Kota Magelang Sepakati Defisit Anggaran Rp136 Miliar di Tahun 2026

Pada kesempatan itu juga dibagikan paket bahan pangan bergizi untuk 90 balita penderita stunting serta bantuan bibit tanaman untuk 20 kelompok tani.

Yunita menyebut langkah ini sebagai contoh nyata kebijakan yang menyentuh langsung kelompok rentan.

"Bantuan ini bukan sekadar sembako atau bibit, namun pesan bahwa negara hadir di dapur rakyat," katanya.

BACA JUGA:TP PKK Kota Magelang Perkuat Genting Jadi Andalan Tekan Angka Stunting

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait