Menurut Naim, selain sembako dan masker, pihaknya juga melakukan program relaksasi atau restrukturisasi kredit para nasabah.
Salah satu bentuknya, memberikan keringanan atau penundaan pembayaran hingga Juni 2020 mendatang.
"Dari sekitar 8000 nasabah kami, ditargetkan ada sekitar 4000 nasabah yang mendapat keringanan. Mereka yang kami pilih adalah yang benar-benar terdampak secara ekonomi akibat Covid-19. Untuk saat ini, kami baru dapat melayani 574 nasabah.
Bukan apa-apa, namun karena keterbatasan SDM. Ini saja, setiap hari kami targetkan melayani 100 nasabah," pungkas Naim.(cha)