TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Akses perekonomian di Dusun Blondang Desa Gandon Kecamatan Kaloran tersendat. Jalan penghubung utama antar desa tersebut dengan Desa Gandulan Kecamatan Kalora jebol karena tidak kuat menahan derasnya hujan, kemarin. Untuk sementara masyarakat di desa tersebut harus menempuh jarak yang lebih jauh saat mau menjual hasil pertaniannya sebelum jalan penghubung tersebut dibangun kembali. \"Sementara ini harus memutar lebih jauh, secara tidak langsung juga menghambat perekonomian warga desa kami,\" ungkap Ardy Septian, warga Desa Blondang, Rabu (19/1). Ia menuturkan, jalan yang saat ini amblas itu merupakan salah satu jalan utama untuk menuju kota Temanggung dan pasar sayuran. Meskipun ada jalan lain tapi harus ditempuh dengan waktu yang lebih lama. Selain itu katanya, jalan tersebut cukup sempit sehingga saat kendaraan melintas harus lebih hati-hati dan perlahan. Ardy berharap pihak pelaksana proyek segera melakukan perbaikan agar warga tidak perlu memutar jauh jika hendak ke luar dusun. Dikatakan, jika hendak menuju Temanggung, kini ia harus memutar lewat Desa Kaloran dengan jarak tempuh 2,5 kilometer atau 10 menit lebih lama. Atau bisa juga memutar lewat jalan tembus Kranggan dengan jarak tempuh 5 kilometer. \"Semoga dari pihak proyek segera melakukan perbaikan, karena kalau memutar kan jadi lebih lama mas, kalau mau kerja bisa telat,\" harapnya. Sementara itu Camat Kaloran Muhammad Ja’far mengatakan, jebolnya jalan penghubung ini masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor. Pihaknya juga saat ini juga sedang menjalin komunikasi dengan pihak pelaksana terkait pembangunan jalan yang baru. \"Dari pihak kontraktor insyallah siap memperbaiki lagi,\" katanya. Ja\\\'far juga menyoroti pihak kontraktor yang belum menyampaikan surat izin resmi kepada pihak kecamatan dalam mengerjakan proyek irigasi ini. \"Kami juga kaget tahu-tahu sudah ada alat-alat berat di sini. Karena kami belum menerima surat resmi apapun terkait kegiatan ini. Katanya pengerjaannya sudah dari sebulan yang lalu. Padahal kita juga perlu untuk koordinasi dan komunikasi sejauh mana proyek ini dilaksanakan,\" imbuhnya. Ja\\\'far mengaku, pihaknya akan mengawal pertanggungjawaban dari pihak kontraktor untuk membangun ulang jalan ini. Kuat Rahyono, pihak pelaksana proyek dari PT Asti Wijaya mengatakan, peristiwa ambrolnya jalan ini murni karena kondisi jalan yang memang sudah dimakan usia di samping kondisi tanah di sekitar jalan yang sudah tidak stabil karena bersingunggan langsung dengan proyek. Menurutnya, kondisi jalan ini memang tinggal menunggu waktu saja untuk jebol. \"Kebetulan juga saat kejadian itu hujan deras, pada dasarnya jalan ini memang mau kita runtuhkan untuk dilakukan perbaikan kembali karena juga masuk dalam proyek. Cuma kan kita sedikit demi sedikit, tapi sebelum ini dibongkar malah sudah runtuh duluan,\" akunya. Disinggung terkait perbaikan jalan, ia mengatakan baru bisa melakukan pembangunan ulang setelah satu atau dua bulan ke depan. Sementara saat ini pihaknya menyampaikan permohonan maaf bagi warga yang hendak menuju kota harus memutar lebih jauh. \"Kita menunggu dulu intruksi dari kantor nanti prosesnya gimana, ini mungkin (pembangunan ulang) satu dua bulan lagi baru bisa karena yang jelas kita ndak bisa buru-buru,\" ujarnya. (set)
Jalan Utama Menuju Kota Jebol, Perekonomian Desa di Purworejo Tersendat
Kamis 20-01-2022,05:38 WIB
Editor : ME
Kategori :