Musrenbang Siapkan Pengembangan Purwomanggung

Kamis 21-03-2019,04:19 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM, KOTA MAGELANG - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Magelang tahun 2020 mulai dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendopo Pengabdian, kompleks Rumah Dinas Walikota Magelang, Rabu (20/3). Salah satu pembahasan itu, Pemkot Magelang merespons RKPD Jawa Tengah tentang rencana pengembangan kawasan Purwomanggung, meliputi Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Magelang, Kota Magelang, dan Kabupaten Temanggung. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Joko Suparno mengatakan  RKPD 2020 merupakan bagian kecil mencapai Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Magelang. ”Arah kawasan Purwomanggung pada pertanian, pariwisata, dan sektor lain. Untuk Kota Magelang, sebagai pusat pengembangan wilayah, yang kami kontribusikan adalah pariwisata karena untuk pertanian lahannya kecil,” katanya. Musrenbang yang dibuka oleh Walikota Magelang Sigit Widyonindito juga dihadiri perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Tengah Rachman Djamal, pimpinan OPD, DPRD, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kota Magelang. Joko menambahkan, Pemkot Magelang akan mengembangkan prinsip urban farming yakni pola pertanian pada lahan sempit tapi menghasilkan nilai ekonomis besar. Selain itu, tahun 2020 pihaknya akan menyewa lahan di dataran tinggi di Kabupaten Magelang untuk pengembangan bunga anggrek. ”Anggrek jika dibudidayakan sebagai karya kreatif akan memberikan keuntungan ekonomi bagi petani, perajin ataupun pengusaha jasa taman. Ini bentuk kepedulian Pemkot Magelang untuk menghidupkan pertanian anggrek,” imbuhnya. Pembahasan RKPD lainnya adalah terkait kebijakan pusat, tentang reaktifasi jalur kereta api Semarang-Ambawara-Jogjakarta serta pembangunan jalan tol Bawen-Jogjakarta. Adanya kebijakan ini diprediksikan ke depan Kecamatan Magelang selatan akan mengalami pertumbuhan cukup pesat. ”Di Magelang Selatan akan ada exit tol, stasiun kereta api, kemudian dari sisi tata ruang kami antisipasi yang jadinya industri di Jalan Soekarno-Hatta dirubah menjadi perdagangan jasa. Butuh koordinasi lintas sektoral dalam pembahasan tata ruang ini,” papar Joko. Perwakilan Kepala Bappeda Pemprov Jawa Tengah Rachman Jamal, menambahkan sebagai upaya mengembangan keserasian pembangunan antar-wilayah, Pemprov Jateng menetapkan wilayah pengembangan baru diantaranya Purwomanggung, Kedungsepur, Banglor, Bregasmalang, dan Barlingmascakeb. Kota Magelang menjadi salah satu bagian pengembangan Purwomanggung, dengan segala dampak pengembangan beberapa pembangunan antara lain Bandara Kulonprogo dan KSPN Candi Borobudur, reaktifasi kereta api, pengembangan angkutan massal berbasis jalan koridor Magelang-Purworejo, terminal tipe B, aksesbilitas Borobudur-Dieng dan pembangunan lainnya. ”Sektor unggulan yang bisa dikembangkan di Purwomanggung, antara lain pertanian, pariwisata, pertambangan, perkebunan, industri dan perikanan, ditunjang dengan peternakan dan perkebunan yang diarahkan untuk pencapaian indikator pertumbuhan ekonomi sekitar 5,7 persen,” ujar Rachman. Walikota Magelang Sigit Widyonindito meminta jajarannya untuk bisa menangkap peluang dengan pengembangan sejumlah pembangunan di wilayah Purwomanggung. Mulai dari pembangunan Bandara Kulonprogo, jalan tol, KSPN Candi Borobudur hingga reaktifasi kereta api. ”Kemajuan Bandara Kulonprogo, tol, kereta api, ini saya tangkap Kota Magelang menjadi Kota Satelit. Saya semua ajak semua komponen untuk berfikir menangkap peluang itu, tidak lain dalam rangka memajukan kota dan mensejahterakan masyarakat,” kata dia. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait