Puluhan Hektar Hutan Terbakar, Lereng Selatan Gunung Sumbing Kembali Membara

Selasa 29-10-2019,01:43 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Lereng selatan Gunung Sumbing terbakar kemarin malam. Kobaran api terlihat dengan jelas dari pusat kota Wonosobo. Belum jelas penyebab kebakaran, namun diduga puluhan hektar hutan yang terdiri dari pepohonan gunung dan ilalang berubah menjadi abu. Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Sabarno membenarkan adanya kebakaran Gunung Sumbing pada petang ini. “ Ya lereng sumbing terbakar, dekat Desa Banyumudal Sapuran dan Desa Kwadungan Kalikajar,” ungkapnya. Menurutnya, BPBD dengan tim SAR, relawan bencana, dan aparat sudah memantau ke lokasi kebakaran. Kebakaran terjadi di petak 29, masuk kawasan wilayah hutan Perhutani BKPH Wonosobo. “ Yang terbakar didominasi oleh padang savana dan semak belukar, “ katanya. Tim gabungan dari Kodim, BPBD, Polres dan juga relawan berupaya menghalau api yang terus menjalar. Diduga area yang terbakar telah mencapai puluhan hektar. Kebakaran sudah berada pada ketinggian 2000 meter, masih jauh dari pemukiman, akan tetapi kondisi angin sangat kencang dan banyak semak yang mengering. Tim sendiri mengaku sudah melakukan penyekatan. “Kita tidak memiliki alat, tidak ada air, ya hanya penyekatan saja, kita gunakan alat seadanya, memukul api menggunakan kayu yang masih ada daunnya, supaya tidak menjalar,” katanya.,” ucapnya. Terkait indikasi penyebab kebakaran, belum diketahui. Sebab, banyak factor yang menjadi pemicu kebakaran. Bisa karena gesekan, atau memang dibakar sengaja oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Baca Juga Operasi Sikat Candi di Purworejo, Belasan Pelaku Pencurian Diamankan Sementara itu, Danramil 08 Sapuran Kapten Inf Sukriadi mengaku sudah menerjunkan  personel, namun tidak bisa berbuat banyak, karena terbatas alat kebakaran. Semua hanya meningkatkan pola koordinasi dan melakukan monitoring agar tidak ada pendaki yang masuk ke kawasan gunung sumbing. “Selain ikut memadamkan dan melakukan penyekatan, kita ikut memantau dan memastikan  agar tidak ada aktivitas pendakian gunung terlebih dahulu,” ucapnya. Kondisi medan yang sulit, serta ketiadaan air serta peralatan pendukung menjadikan api susah dimatikan. Dia mengaku terus melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa di kaki Gunung Sumbing agar bisa membantu proses pemadaman. “Relawan yang berjumlah 43 personel berusaha melakukan pemadaman secara manual, namun api menjalar sangan cepat dan membakar kayu-kayu besar yang tumbang sehingga api sulit dipadamkan,” bebernya Ratusan kayu besar yang tumbang akibat angin ribut yang terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan Jalan atau jalur yang menuju ke titik api tertutup. Sehingga menyulitkan perjalanan dan proses pemadaman. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait