SLEMAN, MAGELANGEKSPRES.COM – PPK Jalan Tol Jogja-Bawen, Wijayanto mengungkapkan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek ruas tol Jogja-Bawen akan dimulai Maret mendatang. Rencananya, tanda dimulai pembangunan proyek tersebut akan dilakukan di Kelurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman. “Sebelum groundbreaking, nantinya akan didahului land clearing atau pembersihan lahan,” ujarnya Sabtu (29/1)
Disebutkan, rencananya pembersihan lahan akan dimulai pada Februari mendatang. Land clearing akan dimulai pada Februari. (Groundbreaking) mulai dari Tirtoadi.
Wijayanto menjelaskan, sebelum proses land clearing dan groundbreaking, pihaknya masih fokus pada penyelesaian pencairan uang ganti rugi. Saat ini progresnya sudah mencapai 86 persen.
Persentase itu hanya untuk ruas tol Jogja-Bawen seksi 1, yakni hanya tersisa penyelesaian untuk tanah kas desa (TKD) dan wakaf. \"Kalau untuk warga sudah, yang belum tinggal untuk TKD sama wakaf,\" imbuhnya.
Menurut Wijayanto, proses penggantian tanah kas desa sendiri direncanakan baru akan dimulai pada pekan depan. Dengan terlebih dulu berkoordinasi dengan pihak-pihak di Provinsi DIY. \"Minggu depan, kita akan koordinasi dengan teman-teman Provinsi DIY dulu kaitannya itu kan tanah di Jogja beda dengan di daerah lain. Kalau di sini kan ada Sultan Grond (SG). Ini nanti koordinasi seperti apa, pelaksanaan seperti apa,\" paparnya seperti yang dikutip dari suarajogja.id.
Diketahui bahwa ruas jalan tol Jogja-Bawen sendiri memiliki panjang 75,8 kilometer. Dengan ruas jalan khusus di wilayah DIY saja sepanjang 8,8 kilometer yang berada di tiga kapanewon yaitu Mlati, Seyegan dan Tempel.
Sedangkan untuk total anggaran yang dibutuhkan terkait dengan pembebasan lahan proyek tol Jogja-Bawen ini adalah 1.098 bidang dengan luasan 36,39 hektare. Dengan estimasi total uang ganti rugi sebesar Rp905.3 miliar.
\"Targetnya bisa selesai di tahun 2023 akhir untuk yang Jogja ini,\" pungkasnya. (sua/me)