MAGELANGEKSPRES.COM,KENDAL - Sejumlah masyarakat nelayan di Kabupaten Kendal saat ini tengah mengalami masa paceklik. Penyebabnya, selama tiga bulan terakhir ini volume tangkapan ikan menurun drastis, yakni dari 1-2 ton per hari menjadi hanya hitungan kwintal saja. Faktor utamanya adalah adanya gelombang tinggi hingga membuat kualitas ikan yang tersedia rendah. Rentang waktu musim paceklik biasanya berlangsung antara Bulan November sampai Maret. Salah satu nelayan Korowelang Kulon di Pantai Bandengan, Wasro (62), mengaku kesulitan mencari ikan sejak tiga bulan terakhir. Saat melaut bersama 20-an kru kapal, ia sering tak mendapatkan tangkapan ikan. Kalaupun dapat, kualitas tangkapan ikannya juga kurang berkualitas. \"Tangkapan ikan jadi turun drastis dari 1-2 ton per hari menjadi beberapa kwintal saja. Kalaupuan dapat, kulaitas ikanya kurang bagus, harganya jadi rendah, hanya Rp 1.500 perkilo,\" katanya, Kamis (6/2). Kelangkaan ikan tak hanya dialami para nelayan kapal besar. Rapani, nelayan kecil di Pantai Bandengan juga mengeluhkan kelangkaan ikan. Biasa mendapatkan ikan hingga beberapa kwintal cumi-cumi saat musim bagus, kini ia hanya bisa membawa pulang puluhan kilo saja tiap hari. \"Kelangkaan ini tak bisa diprediksi sanpai jangka waktu kapan. kalaupun lagi melaut hanya dapat ikan kecil dan dihargai murah,\" ungkapnya. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesi (HNSI) Kabupaten Kendal, Zaenal Arifin mengatakan, pihaknya menyadari bahwa dalam beberapa bulan terakhir para nelayan mengalami masa paceklik. \"Musim ini katanya biasa berlangsung sekitar 4-5 bulan saat musim pancaroba datang, khususnya musim penghujan menuju musim kemarau,\" katanya. Zaenal berharap, nelayan tetap sabar dan mensyukuri apa yang bisa didapatkan dari hasil melaut. Namun penghasilan dari melaut tak bisa diandalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup. \"Tak sedikit nelayan yang harus menggadaikan beberapa barang berharganya demi menjaga keberlangsungan hidupnya. Semua ada titik ramai dan titik sulit,\" tandasnya. (lid)
Tangkapan Ikan Nelayan Turun Drastis, Dampak Gelombang Tinggi, Kualitas Ikan Rendah
Jumat 07-02-2020,04:09 WIB
Editor : ME
Kategori :