MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG - Di tengah pandemi covid-19 yang kini masih menjadi ancaman bangsa sudah selayaknya masyarakat Indonesia dibuat tenang. Bukan malah memperkeruh suasana. Tidak perlu lagi haluan negara diubah, seperti tentang pengesahan RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila). Yang terbaru juga bergulir wacana dari politisi nasional tentang pelegalan perjudi untuk menyematkan stabilitas ekonomi bangsa. \"Pancasila sudah harga mati. Tidak perlu diubah menjadi Trisila atau Ekasila. Secara tegas DPP PPP menolah RUU HIP,\" kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (Wasekjend DPP PPP) KH Muslich Zainal Abidin, Kamis (16/7/2020). Dikatakan anggota DPR RI Komisi VIII ini, bila berupa Trisila yaitu sosio-nasional, sosio-demokrasi, serta ketuhanan berkebudayaan, dan terkrestalisasi menjadi Ekasila yaitu gotong-royong akan mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. \"Dibalik itu pasti komunis. HIP Komunis. Sudah ada Pancasila, sudah ada UUD 1945. Kalau diubah, jadi perusak semua agama di Indonesia. Partai atau siapapun jangan sekali-kali merubah haluan negara,” tandasnya. Karena gelombang penolakan terus berdatangan, DPR RI belum mengesahkan RUU HIP tersebut menjadi undang-undang. Bila nantinya “ngotot” untuk mengesahkannya, maka umat Islam akan marah. “Masih banyak kiai-kiai yang diam. Doa simpanan sudah ada. Kalau terjadi (pengesahan) doa simpanan akan dikeluarkan. Umat Islam tidak mau negara ini hancur. Tinggal siapa yang kuat. Kiai sudah siap. Saya siap digaris depan. Akan kita lawan,” tegasnya. Dijelaskan, di masa penjajahan sebelum Indonesia merdeka, ulama-ulama, kiai-kiai dengan diikuti santri-santrinya turun tangan dalam merebut kemerdekaan. “Seperti Mbah Hasyim, Mbah Ridwan, Mbah Hasbullah turun tangan pada waktu itu. Termasuk Mbah Subhi di Temanggung dengan bambu runcingnya, sampai Belanda takut,” ceritanya. Ditandaskan anggota MPR RI ini, kini kita semua sebagai warga negara tinggal menempati Negara Indonesia. Ikuti saja haluan-haluan yang sudah ditetapkan ulama-ulama pejuang bangsa dan pendiri bangsa. “Kualat kalau ada yang merubah,” tandas Ketua Ansor Kabupaten Magelang era tahun 1970 ini. KH Muslich yang masih mengisi pengajian ke beberapa daerah bila tidak ada agenda di DPR RI, juga menyoroti pernyataan dari Wakil Ketua Umum Gerindra, Arif Poyuono. Pernyataannya kontroversial, mengusulkan pelegalan judi togel dan judi kasino di Indonesia untuk membangkitkan ekonomi bangsa di tengah pandemi covid-19 atau corona. “Saya kenal baik dengan petinggi-petinggi Gerinda. Saya kenal baik dengan Romo Syafii. Saya kenal baik dengan Fadli Zon. Apa benar itu wakil ketua umum Gerindra?” tanyanya. Dijelaskan, pelegalan judi akan merusak tatanan bangsa. Minimal tatanan keluarga. Sebab hartanya tidak halal. Mengingat dalam hidup ini perlu yang halalan toyiban. “Skala terkecil, judi bisa menghancurkan keluarga. Keluarga jadi berantakan. Hancur anak-istri karena makan dari sumber yang tidak halal. Anak-anak kalau diberi harta yang haram, bisa menjadi anak yang tidak solih dan solihah,” jelasnya. Di zaman sepert ini, masyarakat harus memperkuat iman dan takwa. Iman saja tidak cukup. Perlu adanya takwa, menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya. “Dengan iman dan takwa keberkahan akan datang dari langit dan bumi. Dari langit diturunkan air hujan membasahi bumi. Lalu dari bumi muncul tumbuh-tumbuhan, biji-bijian. Misal kalau panen cabai melimpah, tapi harga anjlok, itu tidak berkah. Kalau turun hujan lalu banjir, itu tidak berkah. Maka iman saja tidak cukup, harus dilengkapi dengan takwa,” jelas KH Muslich. Ditandaskan Pengasuh Ponpes Darul Istiqomah Kebonagung, Tegalrejo, Magelang tersebut, kini sudah selakyaknya umat Islam semakin memperbanyak doa. Mendekatkan diri ke Yang Maha Kuasa. “Berdoa kepada Allah, corona akan sirna,” tandas adik dari Komandan Banser Kabupaten Magelang, Badarudin Hadi Wijaya, era tahun 1965. Pada Kamis (16/7/2020) KH Muslich Zaenal Abidin menjalani rangkaian kegiatan. Seperti menghadiri peresmian SMP Birrul Ummah dan mengikuti Sidang Paripurna DPR RI via zoom meeting. Dalam masa pandemi ini, kiai yang lantang berbicara tersebut juga menyalurakan bantuan ke masyarakat yang terdampak corona, kurang lebih 20 ton beras. (rls/man)
Wasekjend DPP PPP KH Muslich Tolak Keras RUU HIP, Pancasila Harga Mati!
Kamis 16-07-2020,20:19 WIB
Editor : ME
Kategori :