Rangkaian acara berikutnya adalah penghargaan kepada wisudawan dan wisudawati terbaik. Wisudawan terbaik diraih oleh Muhammad Fikri Aufa dari kelas 9A. Sedangkan wisudawati terbaik diraih oleh Asma Aulia Mufliha dari kelas 9E.
Agenda setelah itu adalah prosesi wisuda seluruh kelas 9 putra dan 9 putri oleh wali kelas masing-masing. Diselingi dengan pemutaran video nostalgia Zetha Generation, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan wisudawan, Muhammad Azzam Abdillah.
Azzam mewakili teman-temannya menyampaikan rasa terima kasih untuk Bapak-Ibu guru. Dia mengajak teman-teman Zetha Generation bernostalgia.
"Di sini kita telah belajar cara merajut ikatan tanpa ikrar atau janji. Kita akan rindu cerita seru saat malam hari. Ingat pesan Pak Kasban, pemuda tak boleh tidur nyenyak. Terima kasih pada Bapak-Ibu guru yang telah mengorbankan sebagian besar waktunya. Maaf sedalam mungkin untuk Bapak-Ibu guru kami. Tentang amanah yang tak terlaksana, maupun acuh kami pada nasehat yang telah diberikan. Terima kasih pula untuk Bapak-Ibu, Ayah-Bunda, Abi-Ummi, yang telah menunjukkan pada kami bahwa hidup itu indah.
Azzam lalu mengajak seluruh Zetha Gen untuk mengungkapkan segala rasa kepada kedua orang tua masing-masing. Suasana haru menyeruak seketika. Banyak sekali yang berpelukan, berurai air mata bahagia, dan mengambil foto momen kenangan.
Acara selanjutnya adalah penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan orang tua wisudawan. Ustadz Cahyadi Takariawan, ayahanda dari Revolusi Qalba Qaumy menyampaikan beberapa hal, di antaranya ucapan terima kasih dan maaf, serta kesan berharga bahwa beliau sebagai orang tua, sangat merasakan dampak didikan dari guru-guru ikhlas Ihsanul Fikri yang masih terus melekat pada diri anak-anaknya, sampai ada yang sudah lulus dan sekarang kuliah di UNS.
Rangkaian acara setelahnya adalah penghargaan akademik. Di antaranya ada penghargaan untuk peringkat 1 paralel putra dan peringkat 1 paralel putri, peringkat akademik per kelas, penghargaan untuk siswa-siswi terbaik kelas bahasa dan saintek, penghargaan untuk siswa siswi terinspiratif, kemudian penghargaan untuk siswa dengan capaian hafalan 30 juz, capaian hafalan di atas 15 juz, dan capaian hafalan 15 juz, baik putra maupun putri.
Acara selanjutnya ialah penyerahan kenang-kenangan dari Zetha Generation untuk sekolah. Dan tibalah pada rangkaian acara terakhir, yaitu taujih dan doa penutup dari Ustadz Ahmad Kasban Syarqawi, Lc.
Kasban mengatakan dalam taujihnya ukuran keimanan adalah koneksitas dengan Allah. Maka ukuran yayasan kita, keluarga kita, adalah kedekatan santri kita dengan Allah.
“Apakah santri-santri kita sudah punya kedekatan pada langit ke tujuh atau belum,” tandasnya.
Seluruh rangkaian acara Akhirussanah Zetha Generation berlangsung tertib, khidmat, lancar, dan tepat waktu. (rls/adv)