TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Meskipun mundur dari tahun-tahun sebelumnya, namun petani tembakau di Kabupaten Temanggung tetap optimis, panen raya tembakau tahun ini bakal diserap pabrikan hingga akhir panen.
Namun demikian petani berharap, pabrikan tidak hanya melakukan penyerapan saja tapi juga membeli tembakau dengan harga yang wajar dia tas biaya produksi tembakau "Setiap tahunnya pasti dibeli hingga akhir panen raya, hanya saja selama beberapa tahun terakhir ini harganya belum sesuai harapan petani," ungkap Wagito salah satu petani tembakau di Kecamatan Kledung, Minggu (4/9).
Ia menuturkan, panen raya tembakau tahun ini memang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya memasuki bulan Agustus sudah mulai ramai dengan pembelian tembakau.
Namun lanjutnya, saat ini hingga awal bulan September, pembelian tembakau belum seramai harapan petani.
"Tahun kemarin sudah mundur sampai dengan pertengahan bulan Agustus baru ada kabar, sekarang mundurnya jauh lagi, sampai awal September juga belum ada kepastian," tuturnya.
Senada juga diungkapkan Tohirin petani lainnya, panen raya tembakau saat ini memang dihadapkan dengan cuaca yang tidak menentu. Padahal tembakau butuh panas yang terik untuk mengeringkan tembakau rajangan dalam satu hari.
"Masih ada curah hujan, meskipun tidak sering, tapi jadi kendala bagi petani tembakau," tuturnya.
Diakuinya, awal September ini sudah mulai ada geliat pembelian tembakau, hanya saja harga tembakau masih jauh dari harapan petani.
"Akhir Agustus lalu informasinya sudah ada yang beli tapi harganya antara Rp35.000 sampai Rp45.000," tuturnya.
Ia berharap, harga tersebut hanya untuk harga tembakau awal saja dengan kualitas tembakau yang masih kurang bagus, ke depan harga tembakau bisa semakin membaik sesuai dengan kualitasnya.
"Harapan kami harga semakin bagus sesuai dengan kualitasnya, tembakau kan ada grade A, B, C, D, F, G, H dan lainnya, semoga saja harga bisa lebih dari Rp100.000 per kilogramnya," harapnya. (set)