Situs Samberan, Destinasi Wisata di Kawasan Borobudur yang Punya Keunikan

Sabtu 24-09-2022,09:37 WIB
Reporter : Joko Suroso
Editor : Joko Suroso

MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - CANDI Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dikelilingi situs cagar budaya yang hingga kini masih akan terus dikembangkan sebagai destinasi wisata. Sebagian destinasi wisata yang berada di kawasan Borobudur itu sudah ramai dikunjungi wisatawan.   Seperti Candi Pawon dan Candi Mendut sudah menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan setelah Candi Borobudur.

Kini pemerintah sedang menyiapkan Situs Samberan sebagai destinasi baru melengkapi keberadaan Candi Borobudur yang sudah mendunia. Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI melalui Balai Konservasi Borobudur sedang melakukan revitalisasi   lima situs di kawasan Candi Borobudur. Yakni Situs Plandi, Samberan, Brongsongan, Dipan dan Bowongan.

Tentu Situs Samberan yang paling menarik karena mempunyai keunikan tersendiri. Situs ini   merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad 7- 9. Seumuran dengan Candi Borobudur.

Meski berada di kawasan Candi Borobudur yang dikenal sebagai bangunan peninggalan penganut agama Budha, Situs Samberan yang berada di Dusun Samberan Desa Ringinanom Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang dikenal sebagai bangunan peninggalan agama Hindu. Struktur bangunan terbuat dari batu bata. Diperkirakan Situs Samberan sebagai Situs Candi Batu Bata Terbesar di Jawa Tengah.

Kini pemerintah sedang   menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebagai destinasi wisata, termasuk pembebasan tanah juga sudah dilakukan.

Data yang diperoleh   dari Balai Konservasi Borobudur, temuan di Situs Samberan berupa bata kuno dan beberapa yoni. Situs tersebut kali pertama ditemukan oleh sejumlah warga yang sedang menggali tanah untuk membuat batu bata.

Di tengah bekerja melakukan penggalian, mereka menemukan bata kuno yang berupa bata penyusun bagian sudut dari struktur fondasi candi.   Strukturnya yang terlihat hanya   bagian sudut, sedangkan bagian lainnya masih tertutup tanah. Pada struktur bata tersebut masih dijumpai adanya bata kulit atau bata yang menjadi lapisan luar sebuah candi.

Temuan lain di Situs Samberan adalah beberapa yoni yang terletak di sekitar struktur bata. Salah satu temuan yoni, diletakkan di dekat rumah warga.

Yoni tersebut sudah tidak utuh, hanya terdapat bagian kaki dan sebagian tubuhnya. Bagian atas dan ceratnya sudah tidak dijumpai ketika survei dilakukan. Dasar yoni berbentuk relatif persegi dengan ukuran 103 x 105 cm, sedangkan ukuran tubuhnya 67 x 63 cm, kemudian lubang di tengah tubuh yoni berbentuk persegi dengan ukuran 35 cm.

Yoni lain juga ditemukan di sekitar bangunan Masjid Samberan, berupa 2 yoni yang berbentuk persegi dengan posisi terkubur dan hanya nampak bagian atasnya saja. Yoni yang berada di tenggara masjid berbentuk persegi dengan ukuran panjang 97 cm, sedangkan ukuran bagian yang lain belum diketahui karena posisinya tertutup struktur masjid. Lubang di atas yoni berukuran 35 x 37 cm dan kedalamannya belum diketahui. Yoni yang ada di timurlaut juga berada dalam posisi sebagian tertutup tanah dan struktur lantai masjid. Pengukuran hanya dapat dilakukan dengan mengukur jarak antara tepian yoni dengan lubang yoni yang berbentuk persegi, yaitu sejauh 15 cm. Yoni yang berada di timurlaut sebagian besar tertutup struktur lantai masjid, hanya ¼ bagian yoni yang tampak dari permukaan.

Pada hasil survei lain yang diterbitkan tahun 2002, selain temuan struktur bata dan yoni, juga ditemukan 2 umpak di Situs Samberan. Umpak berbentuk bulat, kemungkinan sudah dilakukan modifikasi pada umpak tersebut dan digunakan untuk fondasi rumah penduduk.

Situs Samberan sudah tercatat   dalam pendataan Rapporten Oudheidkundigen Dienst (Laporan Layanan Arkeologi) milik Belanda. Sehingga, inventarisasi yang dilakukan pemerintah berpedoman pada catatan milik negara kincir angin itu. (*)

Kategori :