KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pemkot Magelang memasang strategi untuk menurunkan angka kemiskinan di wilayah setempat. Sumber dana insentif daerah (DID) sebesar Rp9 miliar pun siap menjadi amunisi untuk percepatan pengentasan kemiskinan di Kota Magelang.
Koordinator Satuan Kerja Program dan Kegiatan, Septi Milna Soelistiyani menjelaskan, DID merupakan dana yang bersumber dari APBN. DID diberikan ke daerah berdasarkan kriteria tertentu.
“Tidak semua daerah berhasil mendapatkan DID. Jumlahnya pun tidak sama. Alhamdulillah Kota Magelang tahun ini mendapatkan Rp9 miliar,” katanya, Senin, 24 Oktober 2022.
DID, kata Milna, diberikan dengan tujuan untuk memberikan penghargaan atas perbaikan maupun pencapaian kinerja di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai penghargaan pada tahun berjalan, Pemerintah Pusat juga menggulirkan DID Kinerja Tahun Berjalan, yaitu DID yang diberikan kepada Pemerintah Daerah yang berkinerja baik dalam pelayanan dasar publik di tahun berjalan.
Pelayanan dasar publik yang dimaksud meliputi capaian vaksinasi Covid-19, dukungan Pemerintah Daerah terhadap penggunaan produk dalam negeri dan produk usaha mikro kecil, percepatan penyerapan belanja daerah, serta penurunan inflasi daerah.
"Pada tahun 2022 ini, Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140 Tahun 2022, telah ditentukan 125 Propinsi/Kabupaten/Kota penerima DID Kinerja Tahun Berjalan, termasuk Pemerintah Kota Magelang, dengan nilai alokasi sebesar Rp9.003.766.000," papar Milna yang juga menjabat sebagai Sekretaris DP4KB Kota Magelang itu.
DID di Kota Magelang diampu oleh sejumlah OPD yang dialokasikan untuk tujuan percepatan penurunan kemiskinan, antara lain Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) meliputi padat Karya pada fasilitas umum dan tempat ibadah dengan pada 224 lokasi, dengan melibatkan 5.322 orang.
Kemudian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) meliputi sosialisasi keamanan pangan dan sertifikasi halal, penyelenggaraan pasar murah, pelatihan UMKM dan melengkapi fasilitas IKM Center, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) berupa kegiatan budidaya cabai, budidaya lele dengan melibakan kelompok tani dan pembuatan sumur.
OPD berikutnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berupa pelatihan pilah sampah, sekolah sampah, proklim dan tanaman RTH dengan melibatkan kader PKK, nasabah bank sampah, pengelola dan nasabah TPS 3R dan para petugas sampah lingkungan. Lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berupa padat karya pada 10 SD, 3 SMP dan 8 TK/PAUD/Kelompok Belajar dengan melibatkan 158 orang.
Kemudian, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) meliputi padat karya pemeliharan sarana prasarana pemukiman di lokasi kumuh, melibatkan 600 orang dan padat karya pemeliharaan 28 RTLH dengan melibatkan 225 orang, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) berupa workshop kewisataan di 5 kelurahan potensi wisata, melibatkan 575 orang.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) meliputi padat karya Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) yang melibatkan 240 orang. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) berupa pelatihan perempuan ekonomi produktif untuk 600 orang perempuan rawan ekonomi/perempuan kepala keluarga.
Lalu Dinas Sosial (Dinsos) meliputi penyediaan alat bantu bagi 5 disabilitas dan pemberian bantuan tunai subsidi BBM kepada 8.276 orang.
"Waktu pelaksanaan seluruh kegiatan yang diampu OPD tersebut mulai bulan Oktober - Desember 2022," sebut Milna.
Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Dia berharap kemiskinan di Kota Magelang dapat menurun dan akhirnya bermuara pada perubahan tatanan sosial masyarakat Kota Magelang yang maju, sehat, dan bahagia.
DID yang diperoleh dari pemerintah pusat itu merupakan hasil kerja seluruh elemen Pemkot Magelang hingga tingkat RT/RW.