KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID-Ketiga kalinya Lomba Inovasi Nasional digelar Universitas Tidar, Akademi Militer serta Pemerintah Kota Magelang. Lomba Inovasi Nasional Tahun 2022 diikuti 49 peserta dari seluruh Indonesia.
Tahapan presentasi dan pengumuman juara dilaksanakan secara luring di Gedung dr. H. Suparsono, Kampus Tuguran, Untidar dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Universitas Tidar.
Mengusung tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” kegiatan ini bertujuan menjaring ide kreatif dan inovatif serta kontribusi kritis terhadap persoalan bangsa dalam hasil karya yang orisinil oleh mahasiswa. Budaya kompetisi tercipta jiwa sportivitas dan rasa percaya diri mahasiswa dalam berkompetisi. Selain itu juga merupakan ajang share knowledge antar mahasiswa dan antar perguruan tinggi di Indonesia. Memadukan sudut pandang dan/atau konteks teknis, fungsional, bisnis, sosial budaya, estetika, dan menghasilkan nilai tambah dari produk dan/atau proses produksi bagi kesejahteraan masyarakat melalui Inovasi. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka akan dilaksanakan Kompetisi Inovasi dengan dasar pelaksanaan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
“Total jumlah peserta Lomba Inovasi Nasional Tahun 2022 sebanyak 49 peserta. Setelah melewati beberapa tahapan seleksi, hari ini tekah hadir 5 besar finalis untuk mempresentasikan hasil karyanya secara langsung di depan para juri,” kata Prof. Dr. Sugiyarto, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Untidar, Rabu (16/11) saat Final Lomba Inovasi Indonesia.
Kelima besar finalis berasal dari Universitas Sumatera Utara (USU), Poltekad Kodiklatat, Universitas Lampung, Universitas Tidar, dan Akademi Militer. Masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya dilanjutkan dengan tanya jawab dengan juri selama 20 menit.
Mengusung judul Sistem Pengukuran Pelebaran Rongga Dada untuk Menentukan Tingkat Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Tim dari USU berhasil meraih penilaian tertinggi sebanyak 664,75 dan menjadi Juara 1 dalam Lomba Inovasi Nasional Tahun 2022 ini.
“Sistem ini memiliki keunggulan yaitu tidak ada kontak langsung antara alat ukur dan pasien, pemeriksaan yang cepat, efisien, aman, dan nyaman. Selain itu, pemeriksaan yang dilakukan tidak membutuhkan biaya yang mahal,” jelas Ero Anderson Hutagaol, Ketua Tim USU.
Ero bersama 4 anggota timnya yaitu Rahmat Ramadhan Atrima, M. Alfariq Zachry, Ganang Lesmana dan Bayu Harly Putra meyakini sistem pengukuran menggunakan pelebaran rongga dada dalam menentukan tingkat keparahan merupakan inovasi baru dalam bidang kesehatan. Sistem pengukuran ini dapat diaplikasikan pada lembaga kesehatan dan menjadi alternatif pemeriksaan.
“Tidak ada efek samping terhadap tubuh pasien, seperti pusing, lemas, gemetar, maupun kerusakan biologis yang ditimbulkan oleh penggunaan spirometer dan CT scan maka alat ini kami jamin aman,” tambahnya.
Pemeriksaan yang dilakukan terbilang cepat, dengan waktu lima menit, pasien dapat mengetahui tingkat keparahan penyakitnya. Selain itu, pengoperasian alat ini sangat mudah, cukup dengan mengendalikan joystick maka pipa penghubung dapat bergerak naik turun sesuai keinginan penguji. Alat ukur juga dilengkapi dengan laser untuk memastikan posisi pipa penghubung telah setentang dengan titik interkostal keenam dari tubuh pasien.
Penilaian Lomba Inovasi Nasional Tahun 2022 ini dilakukan oleh 4 juri yaitu Dr. rer. Nat. (Doctor rerum naturalium) Andri Frediansyah, S.Si., M.Sc. dari Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Letkol CPL Budi Harijanto, S.T., M.T merupakan Dosen Muda Gol. V Niksinhan Kordos, Akmil; Xander Salahudin, S.T., M.Eng., Dosen S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik Untidar dan Didin Saepudin, M.T., Kasubid Penelitian dan Pengkajian Ekonomi dan Prasarana Wilayah Balitbang, Kota Magelang. (hen)