WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Setelah sekitar 5 tahun proses pembangunan Pasar Sapuran akan kembali ditempati. Hal tersebut menyusul pembangunan yang akan berakhir pada Desember 2022. Pemkab mulai gelar sosialisasi perpindahan pasar.
“Ya, kita nunggu PHO atau serah terima sementara pekerjaan, mungkin akhir bulan ini. Kemudian kita lakukan pemindahan tahun 2023, tentunya diawali dengan sosialisasi untuk para pedagang,” ungkap Kepala Disdagkop UKM Wonosobo Bagyo Sarastono, kemarin.
Puluhan perwakilan pedagang Pasar Sapuran menggelar pertemuan dengan pihak Disdagkop UKM di kompleks gedung Setda Wonosobo.
Menurutnya, kedatangan sejumlah pedagang ke kantor setda terkait pasar sapuran tersebut untuk menanyakan rencana indah, namun karena kondisi pasar sapuran berbeda dengan kondisi sebelumnya maka perlu dibicarakan agar proses bisa berjalan dengan lebih baik.
“Jadi kedatangan mereka ke setda sekaligus kita berikan sosialisasi terkait perkembangan Pasar Sapuran,” ucapnya.
Dijelaskan bahwa, pedagang sudah hampir 5 tahun berada di pasar penampungan, yang jaraknya sekitar 500 meter dari Pasar Sapuran. Pasar Sapuran dibangunan melalui tiga kali penganggaran, dan terakhir melalui APBD sebesar Rp9 miliar, untuk menyelesaikan.
“Sudah hampir 5 tahun di pasar penampungan, kita harapkan nanti proses pemindahan bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Pasar Sapuran terdiri dari dua lantai, ada los serta kios. Untuk pengaturan pedagang pasar sapuran akan mengacu pada peraturan bupati, diantaranya terkait masalah batas kepemilikan los dan kios serta pengaturan zoning dagangan.
“Maka kami akan melakukan pembicaraan dan juga sosialisasi dengan pedagang, terutama mengacu pada kondisi eksisting atau kondisi yang ada saat ini,” katanya.
Namun berkaitan dengan waktu pemindahan pedagang ke pasar yang baru selesai dibangun, mantan Disperkimhub tersebut belum bisa memastikan, sebab ada proses yang harus dilalui, sama seperti saat pemindahan Pasar Induk Wonosobo.
“Yang pasti tahun 2023 pedagang harus boyong, tapi mungkin butuh waktu sekitar satu bulan, baik dari pemkab maupun pedagang butuh persiapan,” pungkasnya. (gus)