KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Capaian penuruan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Magelang dari 6.813 menjadi 6.160 disebabkan oleh penanganan progresif dan intensif dari Dinas Sosial (Dinsos) setempat. Beberapa kategori PMKS seperti disabilitas, anak terlantar, Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), dan Perempuan Rawan Status Ekonomi (PRSE) telah difasilitasi secara maksimal dengan melibatkan PSKS (Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial) dan stakeholder terkait.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Dinsos Kota Magelang, Sunaryanto saat ditemui wartawan, Selasa, 10 Januari 2023. Dia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan bidang rehabilitasi sosial untuk memberikan pelayanan dan pengendalian PMKS.
“Sebenarnya kalau zero kasus itu akan sulit, karena beberapa kategori PMKS itu banyak yang didasari kebiasaan namun kami terus berupaya mengurangi PMKS di Kota Magelang,” katanya.
Untuk penanganan disabilitas, Dinsos Kota Magelang memberikan beberapa alat bantu untuk memperlancar kegiatan sehari-hari meliputi alat bantu pendengaran, kaki sambung, kruk, kursi roda, dan alat bantu kesehatan lainnya.
“Pada kasus anak terlantar, kami lakukan penelusuran di seluruh kawasan Kota Magelang kemudian kami lakukan pemeriksaan dengan layanan kesehatan lalu kami bawa ke Rumah Singgah Dinas Sosial yang berlokasi di Jalan Gatot Soebroto Kota Magelang untuk ditangani lebih lanjut,” jelas Sunaryanto.
Lebih lanjut, pada kategori ODGJ, Sunaryanto menerangkan, tindakan dan penanganan utama untuk kategori itu memiliki mekanisme yang sama dengan anak terlantar tetapi pihaknya dibantu oleh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Soerojo Kota Magelang dalam memberikan pendampingan khusus.
“Sedangkan untuk PRSE, kami bantu dengan berbagai pelatihan untuk membantu meningkatkan ekonomi di keluarganya,” katanya.
PRSE merupakan wanita yang menjadi tulang punggung utama dalam menyongkong ekonomi di sebuah keluarga. Wanita yang masuk kedalam lapisan PRSE tersebut meliputi janda, istri yang suaminya yang tidak bekerja, istri dengan suami yang bekerja serabutan, dan posisi yang menempatkan wanita untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
“PSKS di Kota Magelang sangatlah aktif dalam membantu PMKS mulai dari karang taruna, organisasi sosial, hingga tagana semuanya berkontribusi dengan baik,” tutur Sunaryanto.
Dirinya berharap, melalui kolaborasi dengan seluruh pihak, permasalahan PMKS dapat semakin menurun dan tingkat status ekonomi di Kota Magelang dapat membaik. Dengan hal tersebut, tentunya masalah sosial berkurang sehingga menciptakan kesejahteraan sosial yang merata. (mg4)