Penyakit infeksi ini dapat menyebabkan sakit kepala, demam, serta benjolan di sekitar gigitan atau cakaran.
Gejala tersebut biasanya muncul dalam 1–3 minggu setelah terinfeksi.
5. Infeksi Campylobacter
Pada umumnya, bakteri Campylobacter hidup di dalam saluran pencernaan kucing.
BACA JUGA:Weton Ini Mitosnya Disayangi Kanjeng Ratu Kidul, Cek Hari Lahirmu!
Namun kita bisa terinfeksi bakteri ini bila menyentuh feses atau bulu kucing yang terkontaminasi.
Dikutip dari CDC, penyakit campylobacteriosis lebih banyak dialami anak-anak berusia di bawah 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, dan orang dengan sistem imun yang lemah.
Infeksi Campylobacter dapat menunjukkan gejala, seperti diare yang disertai darah, demam, mual, muntah, dan kram perut. Gejala ini bisa berlangsung selama satu minggu.
6. Toksoplasmosis
Hati-hati dengan bulu kucing! Sebab bisa terkenan penyakit toksoplasmosis.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii pada kotoran kucing yang terinfeksi.
Parasit pada kotoran dapat menempel di bulu kucing, kemudian bisa menginfeksi seseorang yang membelainya.
Siapa pun bisa mengalami toksoplasmosis.
BACA JUGA:LOWONGAN PEKERJAAN! PT Astra Honda Buka 23 Loker Sampai 31 Mei
Namun yang perlu diwaspadai pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan ibu hamil.
Ibu hamil yang terinfeksi toksoplasma dapat menularkannya pada janin.