Kementan Siapkan Mahasiswa Polbangtan Geluti Industri Pakan Ternak

Rabu 31-05-2023,18:07 WIB
Reporter : Osi PolbangtanYoMa
Editor : Tarjo

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID -  Sub sektor peternakan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Namun demikian, peternakan dunia menghadapi kondisi yang tidak mudah. Cuaca ekstrem mengakibatkan tersendatnya ketersediaan pakan ternak hampir di seluruh wilayah dunia. 

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, hal ini menyebabkan alur distribusi pakan terganggu. Sehingga, akan berdampak pada produktivitas peternakan.

“Produksi peternakan besok mungkin saja bisa terganggu akibat cuaca ekstrem yang berdampak pada pakan. Dan ini yang menyebabkan dunia mengalami inflasi tinggi. Tapi kita ada 270 juta orang yang makan daging. Ini harus kita pikirkan dan menjadi tanggung jawab bersama.” sebut Mentan Syahrul.

Untuk itu, Ia mendukung adanya kolaborasi seluruh elemen pemerintah pusat maupun daerah. Hal ini diharapkan agar semua pihak menjalankan tugas dan fungsinya dalam hal penguatan ketahanan produk ternak Indonesia. 

“Pembagian tugas sangat penting untuk menentukan langkah apa yang akan kita ambil. Sekali lagi, gunakan semua kekuatan kita untuk menjaga kebutuhan daging Indonesia!” tegas Mentan Syahrul.

Yang dilakukan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi adalah dengan melakukan penguatan sumber daya manusia pertanian. Terutama petani milenial yang diharapkan dapat mempercepat penerapakan teknologi dan inovasi.

Salah satunya dengan mengajak petani milenial memberikan nilai tambah pada jagung. Yaitu dengan tidak menjual jagung dalam bentuk pipilan, melainkan sudah dalam bentuk pakan ternak. 

"Kalau kita punya jagung jangan dijual dalam bentuk pipilan biar nggak rugi karena harganya cuman Rp 4.000. Coba dibikin pakan ternak maka harganya bisa Rp 6.000-Rp 8.000. Jadi ada nilai tambah yang luar biasa padahal teknologinya tidak susah amat," ujar Dedi.

Ditekankan oleh Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto, mahasiswa program studi teknologi pakan ternak wajib menguasai seluk beluk penyediaan pakan ternak.

“Mahasiswa harus menguasai pengetahuan mengenai bahan baku, formulasi pakan, kebutuhan nutrien, dan feed processing”, jelasnya dalam giat Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Bidang Produksi Pakan yang digelar pada 22 – 28 Mei lalu.

Hadir sebagai narasumber, Timbul Sihombing, Chief Marketing Officer PT New Hope Indonesia mengungkapkan biaya pakan mendominasi usaha budidaya ayam sebesar 70 – 75 %.

“Untuk melakukan efisiensi dan mengurangi biaya produksi, maka perlu alternatif bahan baku pakan, presisi nutrisi dalam sistem formulasi pakan, dan melakukan review terhadap imbuhan pakan”, jelas Timbul.

Dengan melakukan efisiensi ini, maka keuntungan yang akan didapat semakin tinggi. Timbul memprediksi konsumsi daging unggas akan meningkat menjadi 460 juta ton (konsumsi poultry 180 juta ton) pada 2050. Sehingga akan terjadi peningkatan penyediaan pangan baik dari sisi jumlah maupun mutu, hal ini akan diikuti dengan peningkatan kuantitas dan mutu pakan ternak. (osi YoMa)

Kategori :