WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Taman Hasri Ainun Habibie ditata ulang. Melalui DPUPR Kabupaten Wonosobo, taman tersebut disediakan utilitas tempat khusus 110 pedagang kaki lima (PKL).
Kepala DPUPR Nurudin Ardiyanto mengatakan, upaya peremajaan taman tersebut untuk mengurai kemacetan di Jalan Kartini dan Jalan Pemuda. Sebab areanya terdapat Taman Kartini, lembaga pendidikan, kantor pelayanan publik, dan tempat peribadatan.
"Tujuan di antaranya untuk mengurangi kemacetan. Karena area taman ini dekat dengan beberapa sekolah, dekat dengan kantor pelayanan publik, dan masjid agung," ungkapnya kemarin.
Selain dikelilingi oleh tempat-tempat tersebut, kata Nurudin, kemacetan kerap terjadi dikarenakan aktivitas PKL di bahu-bahu jalan. Tak hanya picu pemadatan lalu lintas, spot taman Hasri Ainun Habibie terhalang oleh gerobak pedagang.
BACA JUGA:ODF di Wonosobo Masuk 8 Besar Tertinggal se-Jateng, Gencarkan Operasi Jamban Helikopter
"Sekitar 110 PKL masih belum terfasilitasi tempat khusus jualan, dan itu salah satu faktor terjadinya kemacetan. Karena tidak terfasilitasi tempat, akhirnya spot Taman Hasri Ainun Habibie tertutup gerobak PKL," terangnya.
Bukan hanya keindahan Taman Hasri Ainun Habibie sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang terhalangi PKL, beberapa fasilitas publik seperti perpustakaan umum, Taman Kartini, dan masjid agung juga tertutupi.
Nurudin sebutkan, proses renovasi butuhkan besaran dana sekitar Rp200 juta lebih. Selain poles fisik taman, kata Kepala DPUPR, tempat khusus PKL diperluas berkapasitas 110 unit gerobak dan mampu menampung banyaknya wisatawan.
"Kita berupaya agar PKL tetap bisa berdagang namun tidak mengurangi nilai keindahan spot taman sehingga kita buatkan tempat khusus mereka. Kemudian sesuai arahan bupati, sosialisasi dengan pihak-pihak terkait sedang kami usahakan," imbuhnya.
Demi menambah value keindahan sekitaran taman, lanjutnya, tampilan dan ukuran gerobak PKL akan diseragamkan. (mg7)