WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Kondisi air dI Sungai Serayu Wonosobo tampak keruh bahkan seperti telah terkontaminasi oleh minyak. Masyarakat menduga hal ini terjadi akibat aksi ilegal fishing dengan potas dan campuran komposisi solar.
Dampak pencemaran lingkungan tersebut dikeluhkan oleh masyarakat pemancing yang tergabung ke dalam komunitas Go Fishing Wonosobo (GFW). Terutama di media sosial Facebook.
Salah seorang anggota dari Grup GFW mengunggah postingan foto air yang keruh lengkap dengan puluhan ikan yang mati di tepian Sungai Serayu.
BACA JUGA:Dapat 4 Kwintal Sampah, Padahal Cuma Menyusur Sungai Sepanjang 2 KM Saja di Wonosobo
Unggahan itu diteruskan beberapa kali oleh anggota grup lainnya. Tidak hanya satu foto, tapi para pegiat juga menemukan foto-foto baru tentang pemandangan matinya ikan dan air keruh di Sungai Serayu.
"Ikan banyak yang mati, airnya juga bau solar," ungkap salah seorang anggota grup di beranda Facebook GFW dilansir Rabu, 2 Agustus 2023.
BACA JUGA:Sidak Sungai Serayu di Jengkol, BBWS Serayu Opak Kaget Lihat Sampah Menumpuk
Dari sejumlah postingan anggota grup, menuai komentar yang bermaksud sama. Isu yang beredar, dampak pencemaran lingkungan tersebut dirasakan di sejumlah titik aliran sungai di Wonosobo.
Antara lain yaitu di sungai Serayu kawasan Desa Jengkol Garung, Desa Krasak Mojotengah, Desa Kalibeber Mojotengah, Desa Kejiwan Wonosobo, bahkan hingga ke Desa Randegan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara.
BACA JUGA:Seniman Ungkap Borobudur yang Dulu Dikelilingi Sungai Purba, Tapi Kini Kering Semua
Sejauh pemantauan Wonosobo Ekspres, Magelang Ekspres Grup, masyarakat tetap ingin ada respons dari Pemkab Wonosobo.
"Seperti rontok hatiku," ucap seorang pemilik akun bernama Aan Setyawan seraya menunjukkan foto ikan mati akibat dipotas, diupload di halaman grup GFW pada Jumat 28 Juli 2023 lalu. (mg7)