Puasa Ayyamul Bidh Tidak Harus Tanggal 13,14 dan 15, Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah!

Jumat 01-09-2023,15:11 WIB
Editor : Abu Hammam

MAGELANG EKSPRES - Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan umat Islam agar mengerjakan puasa Ayyamul Bidh selama 3 hari pada setiap bulan Hijriyah.  Sebab, pahalanya seperti orang yang berpuasa setahun. "Jadi kalau kita mengerjakan puasa 3 hari saja setiap bukan maka pahalanya seperti orang yang berpuasa selama setahun. Seperti yang tidak ingin. Misalnya seperti orang yang bekerja, orang itu hanya bekerja 3 hari tapi digaji selama setahun," ungkap Ustadz Khalid.

Namun, yang paling afdol adalah tanggal 13, 14 dan 15 pada setiap bulan Hijriyah. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan pada sahabat Abu Dzar, untuk berpuasa 3 hari setiap bulan yakni pada tanggal 13,14 dan 15 pada setiap bulan Hijriyah.  

Bolehkan mengerjakan puasa Ayyamul Bidh di waktu yang lain? Tidak melakukan puasa pada tanggal 13,14 dan 15 pada bulan Hijriyah?

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa boleh mengerjakan puasa ayyamul bidh secara tidak berurutan. Ustaz Khalid Basalamah menambahkan, kita bisa menggantinya di luar tanggal 13, 14, dan 15, dengan catatan melakukannya selama tiga hari juga.

Jadi minimal seorang muslim melakukan puasa sunnah sebanyak tiga kali dalam sebulan. Yang utama adalah melakukan puasa pada Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Hijriyah).

Dalil tentang Anjuran Berpuasa 3 Hari dalam Sebulan :

1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: berpuasa tiga hari setiap bulannya,  mengerjakan shalat Dhuha, mengerjakan shalat witir sebelum tidur.”

2. Mu’adzah bertanya pada ‘Aisyah,

أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَتْ نَعَمْ. قُلْتُ مِنْ أَيِّهِ كَانَ يَصُومُ قَالَتْ كَانَ لاَ يُبَالِى مِنْ أَيِّهِ صَامَ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).”

3. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.”

4. Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).”

5. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.”

Faedah Puasa Tiga Hari Pada Setiap Bulan Hijriyah :

1. Menghidupkan sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
2. Melakukan puasa 3 hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun karena pahala satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan semisal. Berarti puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sebanyak tiga puluh hari setiap bulan. Jadi seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.
3. Memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya. (*)

Kategori :